Puisi: Surat Anak Kepada Ibunya (Karya Diah Hadaning)

Puisi: Surat Anak Kepada Ibunya Karya: Diah Hadaning
Surat Anak Kepada Ibunya
yang Ditinggalkan di Suatu Kampung Nelayan

Pada hari kukatakan aku mesti pergi
ibu, kau cari-cari dusta dalam mataku
tapi ketika tak kau temukan itu di sana
selain bara dan api yang menyala
kau sembunyikan tetap dalam kelopak mata
dan bicara seperti pada diri sendiri
"mengapa melihat dunia orang mesti mengembara
duduk di belakang meja
buku-buku akan bercerita padamu
bila letih tinggal kau angkat gelas susu kambing tuamu
dan kita tak perlu berperang melawan rindu"

Ibu, kusimpan heran di balik senyumku
kau yang perkasa yang tak goyak oleh derita
tiba-tiba hari ini bicara tentang
rindu dan sembunyikan mata
tapi aku tak ingin membaca laut-angin-gunung-hutan
dari buku di lemari tuaku
aku ingin menjadi buku itu yang bercerita pada dunia
biar mereka membaca lewat mataku
lewat senyumku, lewat debur jantungku
mungkin ini kelewat berat untuk hari ini
tapi lebih berat bila aku hanya menghabiskan hari-hari
menghitung debur ulang ombak di pantai
dan bila berita ini kau baca dengan tatap yang letih
aku sudah jauh darimu.

Jakarta, 1980
"Puisi: Surat Anak Kepada Ibunya (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Surat Anak Kepada Ibunya
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.