Puisi: Dalam Bus (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Dalam Bus" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan pengalaman dan refleksi dalam perjalanan menggunakan bus.
Dalam Bus


Langit di kaca jendela bergoyang
terarah ke mana
wajah di kaca jendela yang dahulu juga
mengecil dalam pesona

sebermula adalah kata
baru perjalanan dari kota ke kota
demikian cepat
kita pun terperanjat: waktu henti ia tiada

Sumber: Mata Jendela (2001)

Analisis Puisi:
Puisi "Dalam Bus" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan pengalaman dan refleksi dalam perjalanan menggunakan bus. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun sarat makna, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan fisik dan emosional.

Tema: Puisi ini mengangkat tema perjalanan fisik dan emosional. Lebih dari sekadar menggambarkan sebuah perjalanan dengan bus, puisi ini juga mencerminkan perjalanan hidup, perubahan, dan ketidakpastian yang dialami dalam perjalanan tersebut.

Gaya Sastra:
  • Imaji Visual: Puisi ini menggunakan imaji visual untuk menggambarkan pemandangan dari dalam bus. Gambaran "Langit di kaca jendela bergoyang" membantu pembaca merasakan sensasi gerakan dan perubahan pemandangan yang terlihat dari dalam bus.
  • Personifikasi: Kata-kata seperti "Langit di kaca jendela bergoyang" memberikan sifat manusia pada objek non-hidup, sehingga menghidupkan pemandangan dan merangsang imajinasi pembaca.
  • Metafora: Puisi ini juga menggunakan metafora dalam baris "sebermula adalah kata / baru perjalanan dari kota ke kota" untuk menggambarkan perjalanan sebagai perwujudan dari sebuah kata atau ide.
Perubahan dan Refleksi: Puisi ini mencerminkan perubahan dalam pandangan dan emosi sang penyair selama perjalanan. Dalam awal puisi, langit dan wajah di kaca jendela dipandang dengan rasa heran dan pesona. Namun, pada akhir puisi, terjadi perubahan dalam pandangan dan suasana hati menjadi lebih introspektif dan merenungkan arti dari perjalanan itu sendiri.

Simbolisme: Puisi ini menggunakan bus dan perjalanan sebagai simbol perjalanan hidup. Bus menjadi metafora untuk perjalanan manusia melintasi waktu dan ruang, sementara perjalanan dari "kota ke kota" menggambarkan perjalanan dalam kehidupan dan pengalaman yang berbeda-beda.

Makna dan Pesan: Pesan dalam puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan dalam kehidupan dan betapa cepatnya waktu berlalu. Puisi ini mengingatkan kita untuk memahami dan menghargai setiap momen dalam perjalanan, baik secara fisik maupun emosional.

Puisi "Dalam Bus" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya yang mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan dalam hidup dan perubahan pandangan selama perjalanan tersebut. Dengan imaji yang kuat dan bahasa yang sederhana, puisi ini berhasil menggambarkan perjalanan fisik dan emosional dengan sangat mendalam. Puisi ini mengingatkan kita akan pentingnya merenungkan setiap langkah dalam perjalanan hidup yang singkat ini.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Dalam Bus
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.