Puisi: Doa Sebelum Mandi (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Doa Sebelum Mandi" karya Joko Pinurbo menggambarkan perjuangan internal seseorang dalam menghadapi ketakutan, konflik identitas, dan ...
Doa Sebelum Mandi

Tuhan, saya takut mandi.
Saya takut dilucuti.
Saya takut pada tubuh saya sendiri.

Kalau saya buka tubuh saya nanti,
mayat yang saya sembunyikan
akan bangun dan berkeliaran.

Saya ini orang miskin yang celaka.
Hidup saya sehari-hari sudah telanjang.
Kerja saya mencari pekerjaan.
Tubuh saya sering dipinjam orang
untuk menculik dan membinasakan korban.
Mereka bisa dengan mudah dihilangkan
tapi di tubuh saya mereka tak dapat dilenyapkan.

Tuhan, mandikanlah saya
agar saudara kembar saya
bisa damai dan tenang di tubuh pembunuhnya.
2000

Analisis Puisi:
Puisi "Doa Sebelum Mandi" karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kompleksitas emosi dan pikiran seseorang yang menghadapi ketakutan dan konflik internal. Melalui bahasa yang sederhana namun dalam, Pinurbo menggambarkan perjuangan internal seseorang dalam menghadapi realitas hidupnya.

Ketakutan dan Kegelisahan: Puisi ini dimulai dengan pengakuan ketakutan yang mendalam terhadap mandi. Mandi, yang seharusnya menjadi aktivitas sehari-hari yang rutin, bagi penyair, menjadi sumber kegelisahan dan ketakutan yang luar biasa. Ketakutan ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mencakup dimensi psikologis dan emosional.

Konflik Identitas dan Diri: Penyair merasa takut pada tubuhnya sendiri. Ada konflik identitas yang mendasar di dalam dirinya, di mana ia merasa tidak dapat menerima dirinya sepenuhnya. Ketakutan ini tercermin dari keengganannya untuk mengekspos tubuhnya, karena ia merasa bahwa dalam tubuhnya tersembunyi rahasia gelap yang tidak ingin ia lihat.

Kehidupan yang Penuh Penderitaan: Puisi ini juga menggambarkan kehidupan yang keras dan penuh dengan penderitaan. Penyair menggambarkan dirinya sebagai orang miskin dan celaka, yang hidupnya dipenuhi dengan kesulitan dan kebutuhan yang tidak terpenuhi. Ia merasa seperti seorang pembunuh yang membawa beban masa lalu yang gelap dan menyedihkan.

Permohonan Pemurnian dan Pembebasan: Meskipun penuh dengan ketakutan dan kegelisahan, puisi ini juga mencerminkan sebuah permohonan akan pemurnian dan pembebasan. Penyair memohon kepada Tuhan untuk mandi, sebagai simbol pemurnian dan pembebasan dari segala kegelapan dan kekotoran yang ada dalam dirinya. Ia berharap agar proses mandi dapat menyucikan dirinya dan memberikan kedamaian bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya.

Ironi dan Penyesalan: Puisi ini mengandung unsur ironi yang kuat. Meskipun penyair memohon untuk dimandikan, ia menyadari ironi bahwa dalam dirinya terdapat rahasia gelap yang sulit dihapuskan. Ia menyadari bahwa meskipun tubuhnya dibersihkan, dosa dan kesalahan yang telah dilakukannya tetap ada dalam dirinya.

Puisi "Doa Sebelum Mandi" karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjuangan internal seseorang dalam menghadapi ketakutan, konflik identitas, dan penderitaan hidup. Melalui bahasa yang sederhana namun mendalam, Pinurbo berhasil menyampaikan kompleksitas emosi dan pikiran manusia yang terjebak dalam kondisi yang sulit. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kelemahan dan kekuatan manusia dalam menghadapi kehidupan dan realitasnya.

Puisi: Doa Sebelum Mandi
Puisi: Doa Sebelum Mandi
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.