Puisi: Untuk Kalian yang Kian Mesra (Karya Muhammad Rois Rinaldi)

Puisi: Untuk Kalian yang Kian Mesra Karya: Muhammad Rois Rinaldi
Untuk Kalian yang Kian Mesra


Apa bedanya jika aku melepas pertahanan dan membiarkan tubuh ini dijuluri lidah-lidah penuh birahi? aku ingin menjajakan diri pada sesiapa yang dahaga percumbuan, biar menjadi-jadi, biar semua orang bebas menguliti, mari sini... kalian yang bicara begitu manis dan mengiris: aku telah telanjang, telentang di atas ranjang, mengejanglah panjang seirama letupan napas dalam percumbuan paling jalang!

Setelah itu galilah tanah basah di pekarangan, sedikit merah, sedikit rembas, galilah dengan tangan yang dilumuri sperma, cukup bisikkan kabar di ruang paling sepi, orang tuli sekali pun akan sanggup menangkap pesan itu, di saat pena berputar-putar sendiri di atas kanvas hidup yang begitu menyerikan, sebentar lagi ia akan terhenti, niscaya takkan ada yang terbaca, meski berulang kali kusebut itu puisi, berkali kalian sebut itu sampah, aku begitu peduli, mendengar penuh takzim menyampaikan terima kasih meski tanpa bingkisan hati ini berdoa untuk keselamatan tapi suara-suara mulai sumbang minta aku berhenti menulis, aku takkan peduli! Akan tetap menulis. Meski lukisan wajah kalian kerap membuatku terkapar ingin membuang segala kata, aku takkan terhenti! Hingga lampu merah berjejeran, akan tetap melaju kencang menabrak rambu-rambu purba yang kian tua kian dipuja.

Kelak ajarkanlah pada anak-cucu kalian menulis puisi, tampar wajahnya atau guyur dengan air sumur jika tak unik dan tak mengesankan. Bukankah menjadi adalah keharusan, sedangkan proses yang dari itu ke itu saja amat menjengkelkan bukan? Jika mereka tak jua mengerti ceritakanlah tentang aku yang mempertaruhkan seluruh hidup dalam karya sastra sampah! Di ruang kepenyairan yang pengap, kekaryaan yang minta sulap “Bim salabim jadilah maka jadi” tanyakan pada mereka ‘adakah yang siap melanjutkan sejarah?’ 

Buang saja basa-basi itu! Aku telah mengenali semua topeng, takkan ada tempat untuk menyembunyikan rupa, ini karyaku, itu karyamu adakah yang dipertanyakan atau dirombak ataukah minta membuangnya? Baiklah! Dengan senyum bertebaran kuremas dan kulempar puisiku itu tapi aku akan menulis lagi, lagi dan lagi, kenapa, kau jengah? 

Ah...! Mengapa tiba-tiba kalian jadi sangat kasar? Sudahkah bosan memberiku susu, menyajikan makanan lima sehat empat sempurna. Kemana perginya malaikat yang Tuhan kirim untuk menemani segala duka-lara? Mengapa hanya ada para pemuja berhala yang tiada henti menyerahkan persembahan atas nama Tuhan untuk menuhankan diri!


Cilegon, Banten, 24 Februari 2012

Muhammad Rois Rinaldi
Puisi: Untuk Kalian yang Kian Mesra
Karya: Muhammad Rois Rinaldi

Biodata Muhammad Rois Rinaldi:
  • Muhammad Rois Rinaldi lahir pada tanggal 8 Mei 1988 di Banten, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.