Puisi: Ia Telah Pergi (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Ia Telah Pergi" karya W.S. Rendra merupakan karya yang singkat namun penuh dengan makna. Puisi ini menyampaikan perpisahan seorang ibu .....
Ia Telah Pergi

Ia telah pergi
lewat jalannya kali
Ia telah pergi
searah dengan mentari.
Semua lelaki ninggalkan ibu
dan ia masuk serdadu.
Kemudian ia kembang di perang;
dan tertelentang. Bagi lain orang.

Sumber: Empat Kumpulan Sajak (1961)

Analisis Puisi:
Puisi "Ia Telah Pergi" karya W.S. Rendra merupakan karya yang singkat namun penuh dengan makna. Puisi ini menyampaikan perpisahan seorang ibu dengan anaknya yang pergi menjadi seorang serdadu dan kemudian gugur dalam perang. Meskipun terdiri dari beberapa baris, puisi ini mengandung pesan yang mendalam tentang perpisahan, perang, dan kesedihan.

Perpisahan: Puisi ini secara dramatis menggambarkan momen perpisahan seorang ibu dengan anaknya. Kata "Ia telah pergi" mengisyaratkan tentang kepergian anak yang meninggalkan ibunya untuk bergabung dengan angkatan bersenjata atau pasukan militer. Perpisahan ini menciptakan rasa kehilangan dan kesedihan yang mendalam bagi sang ibu.

Jalannya Kali dan Mentari: Ungkapan "lewat jalannya kali" dan "searah dengan mentari" dapat diartikan secara metaforis. Jalannya kali dapat mewakili perjalanan hidup sang anak yang meninggalkan ibunya, dan "mentari" mungkin menggambarkan masa depan atau tujuan yang ingin dicapai sang anak. Ia pergi meninggalkan ibunya dengan berangkat ke depan, mengikuti jalannya kali yang merupakan bagian dari alur kehidupannya.

Serdadu dan Perang: Ungkapan "Semua lelaki ninggalkan ibu dan ia masuk serdadu" menggambarkan pilihan yang diambil oleh sang anak untuk bergabung dengan pasukan militer. Ia memilih menjadi serdadu, yang berarti ia harus meninggalkan keluarganya dan ikut berperang dalam konflik. Keputusannya ini menimbulkan rasa haru dan perasaan kehilangan bagi ibunya.

Kemudian ia Kembang di Perang: Ungkapan "kemudian ia kembang di perang" menggambarkan bagaimana anak tersebut tumbuh dan berubah menjadi seorang prajurit yang terlatih dan tangguh dalam medan perang. Namun, ungkapan ini juga dapat mengandung konotasi yang tragis, bahwa sang anak tumbuh dan berkembang dalam situasi yang keras dan penuh dengan konflik dan kekerasan.

Tertelentang. Bagi Lain Orang: Ungkapan terakhir mencerminkan bagaimana keberangkatan sang anak untuk berperang berakhir dengan keguguran di medan pertempuran. "Tertelentang" mungkin menggambarkan bagaimana ia gugur dalam pertempuran dan kembali ke tanah sebagai seorang pahlawan, tetapi kenyataannya keberangkatan dan kematian sang anak meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi ibunya dan keluarganya.

Puisi "Ia Telah Pergi" karya W.S. Rendra menggambarkan momen perpisahan antara seorang ibu dengan anaknya yang pergi menjadi seorang serdadu dan gugur dalam perang. Puisi ini menyentuh hati pembaca dengan gambaran kehilangan dan kesedihan yang mendalam. Puisi singkat ini menyampaikan pesan yang kuat tentang konflik dan dampaknya pada kehidupan keluarga serta memberikan refleksi tentang perang dan pengorbanan yang dibuat oleh banyak keluarga dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian dan kehilangan.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Ia Telah Pergi
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.