Puisi: Bendera di Kota-Kota (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Bendera di Kota-Kota" karya Diah Hadaning mengundang pembaca untuk merenungkan esensi kehidupan kota dan makna dari bendera yang dikibarkan.
Bendera di Kota-Kota


Mozaik warna
mozaik rasa
mozaik daya

kota-kota tertawa
anak manusia simpan bara
hujan dan angin
bebaskan sekap ingin

telah terlalu lama
merindukannya 
bagai meregang nyawa
seorang lelaki muda berseru

kota-kota terbahak
jiwa menggelegak
panas dan debu
bebaskan sisa ragu

Mozaik daya
mozaik rasa
mozaik warna.


April, 1999

Analisis Puisi:
Puisi "Bendera di Kota-Kota" karya Diah Hadaning adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan gambaran kota-kota yang hidup dengan warna dan daya tersendiri. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan esensi kehidupan kota dan makna dari bendera yang dikibarkan.

Gambaran Kota-Kota yang Hidup: Puisi ini membuka dengan gambaran kota-kota yang hidup dengan banyak warna, rasa, dan daya. Ini menciptakan nuansa kehidupan yang sibuk dan berwarna di kota-kota tersebut.

Mozaik Sebagai Metafora: Penggunaan kata "mozaik" dalam puisi ini adalah sebuah metafora yang kuat. Mozaik adalah gabungan berbagai elemen kecil yang membentuk gambar yang lebih besar. Ini mencerminkan keberagaman dan kompleksitas kehidupan kota dengan berbagai warna, rasa, dan daya yang bersatu membentuk keseluruhan.

Keseimbangan dan Keberagaman: Puisi ini menggambarkan kota-kota sebagai tempat di mana berbagai unsur kehidupan bersatu dalam keseimbangan dan keberagaman. Ini mencerminkan keragaman manusia, budaya, dan aktivitas yang ada di kota-kota tersebut.

Kebahagiaan dan Kebebasan: Penggunaan kata "kota-kota tertawa" dan "anak manusia simpan bara" menggambarkan suasana kota yang penuh dengan kebahagiaan dan semangat. Puisi ini juga menciptakan gambaran kebebasan, terutama melalui kata-kata "hujan dan angin bebaskan sekap ingin" yang menyiratkan pembebasan dari pembatasan dan keinginan yang terpendam.

Suara Pemuda: Pada penggalan berikutnya, seorang lelaki muda berseru dan menggugah suasana. Ini mungkin mencerminkan semangat pemuda dalam mencari perubahan atau kebebasan dalam konteks kota-kota tersebut.

Energi Kota: Puisi ini menciptakan gambaran kota yang penuh dengan energi, kebahagiaan, dan semangat. Ini menggambarkan kota sebagai tempat di mana kehidupan selalu bergerak maju.

Bendera sebagai Simbol: Judul puisi, "Bendera di Kota-Kota," dan penggunaan kata "bendera" mungkin mencerminkan simbol persatuan dan identitas kota. Bendera adalah simbol yang sering dikibarkan untuk menunjukkan jati diri dan persatuan suatu tempat.

Mozaik Akhir: Puisi ini ditutup dengan pengulangan kata "Mozaik" sebagai pengingat akan keberagaman, warna, rasa, dan daya yang ada di kota-kota tersebut. Ini menciptakan kesan kuat tentang keindahan kota-kota sebagai tempat yang hidup dan bersemangat.

Puisi "Bendera di Kota-Kota" adalah sebuah karya yang menggambarkan kehidupan kota dengan indah. Ia merayakan keberagaman, semangat, dan kebahagiaan yang ada di kota-kota tersebut, serta mengajak pembaca untuk merenungkan pesona kehidupan perkotaan.

"Puisi: Bendera di Kota-kota (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Bendera di Kota-Kota
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.