Puisi: Percakapan dengan Hujan (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Percakapan dengan Hujan" karya Diah Hadaning mengeksplorasi bagaimana hujan dapat dianggap sebagai sesuatu yang membawa kehidupan, makna, ...
Percakapan dengan Hujan


Ada ritmis menepis-nepis kaca jendela
menyapa pagi dengan bahasanya sendiri
perempuan memang muara menjelang laut
segala tertampung awalnya hanyut
lalu kata-kata dan makna-makna
mengemas dirinya sendiri
memasang sayap-sayap untuk mengejar pelangi
ya, muara akulah itu
hujan semusim berkepanjangan
tak membuatku ragu nampung bebatu
hujan memahami dan terus menderas tanpa henti.


Bogor, 1995

Analisis Puisi:
Puisi "Percakapan dengan Hujan" karya Diah Hadaning adalah ungkapan keindahan dalam sederhana, mengeksplorasi bagaimana hujan dapat dianggap sebagai sesuatu yang membawa kehidupan, makna, dan koneksi dengan alam semesta.

Makna Hujan: Hujan adalah elemen sentral dalam puisi ini, dan digambarkan sebagai entitas yang memiliki kemampuan untuk berbicara dengan manusia. Hujan sering kali melambangkan penyegaran, pemurnian, dan penyucian. Dalam puisi ini, hujan menjadi simbol komunikasi antara alam dan manusia.

Pembicaraan dengan Alam: Puisi ini menggambarkan komunikasi antara manusia, dalam hal ini seorang perempuan, dan alam melalui bahasa hujan. Ini adalah cara penyair menyampaikan gagasan bahwa kita sebagai manusia dapat memiliki hubungan yang mendalam dengan alam dan mengenali makna di balik peristiwa alam.

Ritmis Hujan: Puisi ini menciptakan gambaran tentang ritme hujan yang menepis-nepis kaca jendela, menggambarkan bagaimana hujan memulai percakapan dengan dunia. Ini menciptakan nuansa yang tenang dan harmonis di antara perempuan, jendela, dan hujan.

Muara dan Pelangi: Puisi ini menggambarkan hubungan antara muara dan pelangi. Pelangi sering dianggap sebagai tanda harapan dan keindahan yang muncul setelah hujan. Muara adalah simbol pemahaman dan kesadaran yang mendalam tentang arti hidup. Kaitan antara keduanya menunjukkan bagaimana pengalaman dengan alam dapat membawa pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan.

Kesadaran Alam: Penyair menekankan bagaimana hujan memahami dan terus menderas tanpa henti. Ini menciptakan gambaran tentang alam yang memiliki pemahaman sendiri dan tetap setia pada sifat alaminya. Manusia diajak untuk merenungkan kebijakan dan kesadaran yang terdapat dalam alam semesta.

Puisi "Percakapan dengan Hujan" adalah sebuah karya yang menggambarkan kedalaman dalam hubungan antara manusia dan alam. Hujan digambarkan sebagai mitra dalam percakapan yang membawa pemahaman, kesadaran, dan makna hidup. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan dan kebijakan alam serta membuka diri terhadap pembelajaran yang dapat diperoleh dari alam semesta.

"Puisi: Percakapan dengan Hujan (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Percakapan dengan Hujan
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.