Puisi: Bebek (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Bebek" karya Taufiq Ismail menggambarkan kehangatan, keteraturan, dan keindahan alam dalam kehidupan pedesaan. Melalui pengalaman ...
Bebek

Bebek kami berbunyi kwek-kwek-kwek-kwek Kwek-kwek-kwek-kwek
Pagi hari mereka berbunyi kwek-kwek-kwek
Sore hari mereka berbunyi kwek-kwek-kwek

Dua puluh ekor banyaknya bebek yang kami pelihara
Di kebun yang berpagar bambu sederhana
Dedak, rumput dan jagung makanannya
Air yang banyak supaya mereka jangan dahaga

Pagi hari mereka berbunyi kwek-kwek-kwek
Sore hari mereka berbunyi kwek-kwek-kwek

Telurnya kami kumpulkan sore dan pagi
Sepuluh sampai lima belas butir hasilnya setiap hari
Ke sungai kecil mereka kami bawa sekali-sekali
Supaya bebek itu berenang-renang bersenang hati

Pagi hari mereka berbunyi kwek-kwek-kwek
Sore hari mereka berbunyi kwek-kwek-kwek.

Sumber: Kenalkan, Saya Hewan (1976)

Analisis Puisi:
Puisi "Bebek" karya Taufiq Ismail adalah sebuah karya yang sederhana namun menggambarkan kehidupan sehari-hari dari pengalaman pribadi penyair dalam memelihara bebek. Meskipun sederhana, puisi ini mengandung makna yang dalam tentang kehidupan, kebersamaan, dan keindahan alam.

Simbolisme Bebek sebagai Bagian dari Alam: Bebek dalam puisi ini bukan hanya sekadar hewan ternak, tetapi juga menjadi simbol kehidupan alam dan kebersamaan. Mereka hadir dalam kehidupan sehari-hari sebagai bagian dari lingkungan yang dihuni oleh manusia.

Ritme Kehidupan Sehari-hari: Puisi ini menangkap ritme kehidupan sehari-hari di kebun yang dihuni oleh bebek. Dengan bunyi "kwek-kwek-kwek" yang terus-menerus, penyair menggambarkan kebiasaan bebek yang berbunyi di pagi dan sore hari, menciptakan suasana yang hidup dan dinamis.

Kehidupan Sederhana di Kebun: Penyair menggambarkan kehidupan sederhana di kebun dengan penggambaran tentang pagar bambu, dedak, rumput, jagung, dan sungai kecil tempat bebek berenang. Ini menciptakan citra sebuah kehidupan pedesaan yang tenang dan damai.

Keteraturan dan Konsistensi: Puisi ini menekankan keteraturan dan konsistensi dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun sederhana, rutinitas pagi dan sore hari bebek yang berbunyi menciptakan pola yang dapat diandalkan dan mengingatkan kita akan siklus alam.

Kehangatan dan Keindahan Alam: Melalui penggambaran tentang kehidupan bebek, penyair menyampaikan pesan tentang kehangatan dan keindahan alam yang bisa dinikmati oleh manusia. Bebek, sungai kecil, dedak, dan pagar bambu semuanya menjadi bagian dari keindahan alam yang sederhana namun memuji.

Puisi "Bebek" karya Taufiq Ismail adalah sebuah pengamatan yang sederhana namun dalam tentang kehidupan sehari-hari di kebun yang dihuni oleh bebek. Dengan bahasa yang sederhana dan nada yang ramah, puisi ini menggambarkan kehangatan, keteraturan, dan keindahan alam dalam kehidupan pedesaan. Melalui pengalaman memelihara bebek, penyair mengajak pembaca untuk menikmati keindahan alam dan kebersamaan yang ada di sekitar kita.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Bebek
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.