Puisi: Bukan Sambal Terakhir Persembahan Istri (Karya Kurniawan Junaedhie)
Puisi: Bukan Sambal Terakhir Persembahan Istri
Karya: Kurniawan Junaedhie
Bukan Sambal Terakhir Persembahan Istri
Adik makan rendang di depan komputer. Kakak main boneka di dalam kamar. Di dapur, istri bikin sambal kesayangan untuk Ayah tercinta. Ini sambal terakhir yang kupersembahkan bagimu, kata istri di dalam hati sambil mengulek terasi.
Ayah terus mengetik. Ia sedang asyik membuat puisi. Ketika tiba di bait terakhir, Ayah mengernyitkan dahi, ”Aku mencium harum terasi dalam sajakku,” serunya. Beberapa meter dari situ, istri juga terperanyak. ”Puisi cinta siapa ini di dalam sambalku?’’ tanyanya.
Tapi keributan itu tersimpan dalam plafon. Di depan komputer, di dalam piring rendang, adik terus memainkan sendok dan garpunya. Bersama boneka kakak menyanyi di dalam kamarnya. Ini bukan sambal terakhir yang kupersembahkan bagimu, kata istri sambil membaca puisi.
02/02/2011
Sumber: Sepasang Bibir di Dalam Cangkir (2011)
Puisi: Bukan Sambal Terakhir Persembahan Istri
Karya: Kurniawan Junaedhie
Biodata Kurniawan Junaedhie:
- Kurniawan Junaedhie lahir pada tanggal 24 November 1956 di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.