Puisi: Dingin Vancouver (Karya Putu Oka Sukanta)
Puisi: Dingin Vancouver
Karya: Putu Oka Sukanta
Dingin Vancouver
Kuintip dingin Vancouver dari celah tirai
dan kutempelkan tangan memberi salam pagi
ternyata lebih dingin rusuk penjara Tangerang
yang menggigit sampai ke sumsum, penghinaan
kemanusiaan lebih tajam dari salju
Suara gagak menyambut remang pagi bersahutan
bukan isyarat kematian
walau di Bangladesh, Sri Langka, melantunkan kemiskinan
gagak Vancouver mengundang mata terbuka
jendela lalu lintas wacana
membiarkan dingin dilukis beragam nuansa
lantas, di mana temanku aborigin itu
buldozer putih meratakan peradabannya
Di dompetku, kusimpan sebuah pusaka:
mengapa?
Vancouver, Oktober 2000
Sumber: Surat Bunga dari Ubud (2008)
Karya: Putu Oka Sukanta