Puisi: Air Mancur (Karya Sanusi Pane)

Puisi "Air Mancur" karya Sanusi Pane menggambarkan kekuatan alam dan implikasinya pada kondisi emosional manusia.
Air Mancur

Air mancur jatuh kuat keras,
Berdebar deru ke atas batu,
Bersimbah buih putih selalu,
Mengalir terus teramat deras.

Keras deras, bersorak berseru,
Mendesah desing, berdengung deruh
Air mengalir membawa batu,
Menggulung-gulung dengan gemuruh.

Gemuruh guntur di tengah rimba
Membuat terasa hening tenang
Di dalam hutan bertambah terang.

Ditekannya berat dasar jiwa,
Dibuatnya hati rindu dendam,
Tetapi tujuan hanya kelam.

Sumber: Puspa Mega (1927)

Analisis Puisi:

Puisi "Air Mancur" karya Sanusi Pane adalah sebuah karya sastra yang mempersembahkan gambaran yang dinamis dan kuat tentang aliran air. Melalui penggunaan imaji yang kuat dan bahasa yang menggugah, penyair menggambarkan kekuatan alam dan implikasinya pada kondisi emosional manusia.

Keindahan Aliran Air: Penyair menggambarkan dengan detail kekuatan dan keindahan aliran air. Imaji air yang jatuh kuat, deru yang memenuhi ruang, dan buih putih yang bersimbah menciptakan gambaran yang hidup dan memikat tentang aliran air yang mengalir dengan kemegahan alaminya.

Kekuatan Alam dan Kondisi Emosional Manusia: Melalui gambaran aliran air yang kuat dan gemuruhnya, penyair menciptakan analogi dengan kondisi emosional manusia. Air yang mengalir deras seperti terdengar gemuruh guntur di tengah rimba menciptakan kontras antara kekuatan alam dan ketenangan yang diharapkan dalam kehidupan manusia.

Implikasi Emosional: Penyair menyiratkan bahwa kekuatan alam dapat mempengaruhi kondisi emosional manusia. Meskipun air mancur yang indah dan kuat secara fisik, namun secara emosional dapat menekan dan membuat hati menjadi rindu dan dendam. Hal ini mencerminkan bagaimana alam dapat menjadi cermin bagi keadaan batin manusia.

Ketidakpastian dan Kegelapan: Penyair menekankan bahwa meskipun kekuatan alam dapat memukau, tetapi tujuannya seringkali kelam dan tidak pasti. Ini mencerminkan ketidakpastian dalam kehidupan manusia, di mana kekuatan alam yang megah dapat menjadi cerminan dari kegelapan dan ketidakpastian dalam diri manusia.

Puisi "Air Mancur" adalah sebuah karya sastra yang mempersembahkan gambaran yang dinamis dan kuat tentang aliran air dan implikasinya pada kondisi emosional manusia. Melalui penggunaan imaji yang kuat, penyair berhasil menciptakan sebuah karya yang memikat dan menggugah pembaca untuk merenungkan hubungan antara alam dan kondisi batin manusia.


Sanusi Pane
Puisi: Air Mancur
Karya: Sanusi Pane

Biodata Sanusi Pane:
  • Sanusi Pane lahir pada tanggal 1 Agustus 1905 di Sungai Puar, Sumatra Barat, Indonesia.
  • Ia adalah seorang sastrawan, politisi, dan intelektual Indonesia yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia sastra Indonesia pada pertengahan abad ke-20.
  • Sanusi Pane meninggal dunia pada tanggal 2 April 1968 2 Januari 1968 (pada usia 62) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.