Puisi: Waktu Doa Ulangtahun (Karya Remy Sylado)

Puisi "Waktu Doa Ulangtahun" karya Remy Sylado adalah sebuah penggambaran yang mencolok tentang realitas manusia yang seringkali menyelipkan ...
Waktu Doa Ulangtahun

Terimakasih Tuhan atas hidangan ini
Berhubung Botty tiba-tiba kentut
Terpaksa
Amin kami ganti dengan
Jancuk.

Sumber: Puisi Mbeling (2004)

Analisis Puisi:
Puisi "Waktu Doa Ulangtahun" karya Remy Sylado adalah sebuah penggambaran yang mencolok tentang realitas manusia yang seringkali menyelipkan kegagalan dan situasi konyol dalam momen yang seharusnya sakral.

Kehadiran yang Tak Terduga: Puisi ini dimulai dengan ungkapan ucapan syukur kepada Tuhan atas hidangan yang disajikan. Namun, keheningan doa itu terputus tiba-tiba oleh kejadian tak terduga, yaitu kentut yang dilakukan oleh Botty. Hal ini menciptakan kontras antara kesakralan momen doa dengan situasi yang mengganggu.

Situasi Konyol yang Mengubah Arti: Ketika doa terganggu, kata "Amin" yang seharusnya mengonfirmasi atau menguatkan doa, malah digantikan dengan kata "Jancuk". Penggantian ini merupakan refleksi dari kegagalan situasi yang menimbulkan reaksi spontan yang tidak terduga.

Penggunaan Bahasa yang Provokatif: Penggunaan kata "Jancuk" dalam konteks ini menghadirkan unsur provokatif dan kekonyolan dalam suasana yang seharusnya sakral. Hal ini menunjukkan ironi dan kontras dalam situasi yang mungkin bisa mengundang tawa, tapi juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan.

Refleksi atas Kegagalan Manusia: Puisi ini mungkin mencoba merefleksikan sifat manusia yang tak sempurna dan rentan terhadap kegagalan. Meskipun dalam situasi yang seharusnya dihormati, manusia kadang-kadang tidak dapat mengendalikan diri atau keadaan.

Satire terhadap Kesempurnaan dalam Upacara Keagamaan: Puisi ini dapat dianggap sebagai satire terhadap ekspektasi kesempurnaan dalam upacara keagamaan atau ritual. Sylado mungkin ingin menyoroti bahwa kesempurnaan tidak selalu tercapai, dan manusia seringkali harus berurusan dengan ketidaksempurnaan dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui puisi ini, Remy Sylado menghadirkan gambaran tentang situasi yang konyol dan realitas yang tak sempurna dalam momen yang seharusnya sakral. Ini mengajak pembaca untuk merenungkan sifat manusia dan memahami bahwa kegagalan dan kekonyolan adalah bagian tak terpisahkan dari pengalaman manusia.

"Puisi Remy Sylado"
Puisi: Waktu Doa Ulangtahun
Karya: Remy Sylado
© Sepenuhnya. All rights reserved.