Puisi: Pesan Aneh Awal Kemarau (Karya Diah Hadaning)

Puisi: Pesan Aneh Awal Kemarau Karya: Diah Hadaning
Pesan Aneh Awal Kemarau
Bagi sebuah nama


Rembulan baru saja terbit dari balik bukit
pelan melenggang ke arah pucuk-pucuk jati
kau panggil sebuah nama dan mengajak bicara
mari bicara sebagai orang tua
(kusimak suaramu mulai fals)
Si, jangan tafsirkan dengan rekayasa aksara
aku mau kau cermati tuturku ini
karena tak kutemukan lagi
perempuan simpan belati dalam jiwa selain,
selain geletar syahwat, camkan ini
dalam tatapku ada belati berhulu bunga
tajam bermata dua siap aku hujam lidah penggoda
maka aku bertutur padamu.

Aku titipkan dusun kecil kelahiran
tanami selaksa macam bunga
jika bunga di bumi kurang jenisnya, tambahi
dengan bunga dalam jiwamu
kini lega aku berangkat jauh
simak cepat raut wajahku
sesudah ini aku tak kan menengok lagi
(pesan aneh di awal kemarau
segala membuatku menelusuri segala nama
dalam laci, buku, kranten dan tas kerja
Siapa kira-kira punya pesan aneh itu)


Bogor, Juli 2003
Catatan:
Si = maksudnya panggilan kesayangan Genduk Si

"Puisi: Pesan Aneh Awal Kemarau (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Pesan Aneh Awal Kemarau
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.