Puisi: Sajak tentang Kelelawar dan Manusia (Karya Diah Hadaning)
Puisi: Sajak tentang Kelelawar dan Manusia
Karya: Diah Hadaning
Sajak tentang Kelelawar dan Manusia
Saat tumpah warna merah kesumba
kelelawar bergegas terbang sembunyi
dalam gelap saling merasa heran ternyit-nyit
mengapa tak lagi berwarna hitam
dan kelelawar kehilangan langitnya
dalam hitam gelak menggebrak cakrawala
manusia telah hitam sampai pada bayangnya.
Dalam gelap kelelawar saling bernyit-nyit
ataukah membiarkan diri kehilangan warna
ataukah memburu manusia merebut semuanya
lantas semakin tumpah warna merah kesumba
Semakin padam cahaya di mata
bagaimana bisa, mereka saling tanya dalam nyit-nyit
bangsa kelelawar tak pernah menjadi raja dunia
bangsa kelelawar hanya tukang kepak-kepak saja
lantas satu-satu mereka runtuh dan mati
bertumpuk warna merah kesumba
di atasnya manusia saling meneliti.
Jakarta, 1980
Puisi: Sajak tentang Kelelawar dan Manusia
Karya: Diah Hadaning