Puisi: Senja di Pantai Bojo' (Karya D. Zawawi Imron)

Puisi "Senja di Pantai Bojo'" karya D. Zawawi Imron adalah gambaran tentang momen senja yang indah di Pantai Bojo'. Puisi ini menggambarkan ....
Senja di Pantai Bojo'

Langit menggeliat tiba-tiba
Ketika azan diayunkan pohon-pohon kelapa
perahu yang berlayar ke langit
tiangnya semakin bisu.

Bugis, nama tempat telur menetas itu
Darah yang menetes
tak seluruhnya punya nestapa
Segalanya telah sempurna
tapi serasa belum selesai.

Sebentuk sujud putih
dan laut pun turun ke dasarnya
bersama bintang-bintang.

Amboi, lihatlah itu di belakang karang
Seekor cumi-cumi
sedang meninabobokan matahari.

Sumber: Berlayar di Pamor Badik (1994)

Analisis Puisi:
Puisi "Senja di Pantai Bojo'" karya D. Zawawi Imron adalah gambaran tentang momen senja yang indah di Pantai Bojo'. Puisi ini menggambarkan pemandangan senja dengan penggunaan gambaran alam yang kuat.

Pemandangan Senja yang Indah: Puisi ini menggambarkan pemandangan senja yang indah di Pantai Bojo'. Penjelasan tentang langit yang "menggeliat tiba-tiba" saat azan berkumandang dan pohon-pohon kelapa memberikan nuansa tenang dan spiritual pada saat senja.

Kombinasi Gambaran Alam: Penjelasan tentang "perahu yang berlayar ke langit" dan "tiangnya semakin bisu" memberikan gambaran tentang perjalanan perahu yang melambangkan perjalanan spiritual. Pemandangan ini juga menciptakan imaji perpaduan antara langit, laut, dan perahu di senja.

Penggunaan Istilah Geografis: Penyebutan "Bugis" sebagai nama tempat "telur menetas" memberikan dimensi geografis pada puisi ini. Ini mungkin mengacu pada Pantai Bojo' di Bugis, yang membuat puisi ini lebih hidup dan berkaitan dengan tempat yang konkret.

Perasaan Tak Terselesaikan: Meskipun segalanya tampak "sempurna," puisi ini menyampaikan perasaan yang tak terselesaikan. Ini menggambarkan bahwa meskipun pemandangan senja sangat indah, ada perasaan bahwa sesuatu masih belum selesai atau masih ada yang tersembunyi.

Penggunaan Bahasa dan Imaji: Penggunaan bahasa yang deskriptif dan imaji yang kuat memberikan nuansa visual yang jelas bagi pembaca. Kata-kata seperti "bugis," "telur menetas," dan "sujud putih" memberikan gambaran yang hidup tentang tempat dan momen dalam puisi.

Penutup dengan Gambaran Alam yang Menarik: Puisi ini menutup dengan gambaran yang menarik tentang seekor cumi-cumi yang sedang "meninabobokan matahari." Ini memberikan kesan akhir yang menawan dan menggambarkan peralihan dari senja ke malam.

Puisi "Senja di Pantai Bojo'" karya D. Zawawi Imron menggambarkan pemandangan senja yang indah di Pantai Bojo'. Dengan kombinasi gambaran alam yang kuat, puisi ini menghadirkan nuansa tenang dan spiritual sambil menciptakan perasaan tak terselesaikan. Gaya bahasa yang deskriptif dan imaji yang hidup membuat pembaca dapat merasakan keindahan pemandangan senja ini.

Puisi D. Zawawi Imron
Puisi: Senja di Pantai Bojo'
Karya: D. Zawawi Imron

Biodata D. Zawawi Imron:
  • D. Zawawi Imron lahir pada tanggal 1 Januari 1945 di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.