Puisi: Tanda-Tanda Musim (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Tanda-Tanda Musim" karya Diah Hadaning menggambarkan perubahan musim yang tercermin dalam perilaku manusia dan lingkungan sekitarnya.
Tanda-Tanda Musim

Batu kembalikan panasnya
ke hati orang-orang tergusur
orang-orang jadi beringas
orang-orang jadi berani
mengancam matahari.

Laut kembalikan panasnya
ke hati orang-orang trotoar
orang-orang jadi liar
orang-orang jadi ingkar
mengancam ruang-ruang.

Jelaga di langit kota
kota semakin pengap.

Orang-orang terperangkap
ada etnis yang jadi kakap 
saudaraku jadi kerakap
musim begini kacau
di lidah-lidah tersisip pisau.

Maret, 1998

Analisis Puisi:

Puisi "Tanda-Tanda Musim" karya Diah Hadaning adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perubahan musim yang tercermin dalam perilaku manusia dan lingkungan sekitarnya. Melalui penggunaan imaji yang kuat dan bahasa yang tajam, penyair menghadirkan gambaran tentang bagaimana musim yang berubah memengaruhi emosi dan tindakan manusia.

Perubahan Musim sebagai Metafora: Penyair menggunakan perubahan musim sebagai metafora untuk menggambarkan perubahan dalam keadaan emosional dan perilaku manusia. Panasnya batu dan laut yang dikembalikan ke hati manusia menjadi simbol dari kegelisahan dan kemarahan yang muncul di dalam diri mereka.

Konsekuensi Perubahan Musim: Perubahan musim juga berdampak pada lingkungan sosial. Ketika musim panas datang, orang-orang menjadi lebih liar dan berani, bahkan mengancam matahari dan ruang-ruang di sekitar mereka. Hal ini menggambarkan betapa kuatnya pengaruh musim terhadap perilaku dan pola pikir manusia.

Pengapnya Kota: Dalam gambaran jelaga di langit kota, penyair menggambarkan suasana yang pengap dan terasa semakin menyengat. Hal ini mencerminkan kondisi lingkungan yang tercemar dan memburuk akibat dari perubahan musim dan aktivitas manusia.

Ketegangan Sosial: Puisi ini juga menyoroti ketegangan sosial yang muncul akibat perubahan musim. Etnis yang menjadi kakap dan saudara yang menjadi kerakap mencerminkan konflik dan ketegangan antarindividu yang semakin memanas di tengah kondisi musim yang tidak menentu.

Kritik Sosial: Secara keseluruhan, puisi ini dapat dipahami sebagai sebuah kritik terhadap kondisi sosial dan lingkungan yang dipengaruhi oleh perubahan musim. Diah Hadaning menggambarkan bagaimana perubahan musim tidak hanya memengaruhi alam, tetapi juga mempengaruhi perilaku dan hubungan sosial manusia.

Puisi "Tanda-Tanda Musim" karya Diah Hadaning adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kompleksitas perubahan musim dan dampaknya terhadap manusia dan lingkungannya. Melalui imaji yang kuat dan bahasa yang tajam, penyair menghadirkan gambaran yang menggetarkan tentang bagaimana manusia dan lingkungannya bereaksi terhadap perubahan musim yang tidak terhindarkan.

"Puisi: Tanda-tanda Musim (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Tanda-Tanda Musim
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.