Puisi: Tentang Kebenaran (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Tentang Kebenaran" karya Diah Hadaning menggambarkan sebuah refleksi tentang kompleksitas kebenaran, realitas hidup, dan dinamika masyarakat.
Tentang Kebenaran

Di tanah ini setiap orang gemar berbincang
bagai gadis-gadis gemar memoles bibir dengan gincu
bagai lelaki-lelaki gemar mencumbu nafsu dan tabu
baurnya antara nikmat dan dosa
di tanah ini setiap orang rindu yang nikmat
nikmatnya merubah warna dengan warna
nikmatnya mencatat-catat sejarah
tentang cinta sampai perjuangan
tentang durhaka sampai kepahlawanan
dan,
sempurnalah bila pada satu ketika
bibir-bibir bergincu kuasa memanggil gempa
dan nafsu-nafsu lelaki kuasa melumat bumi
sejarah bisa dirubah jadi potongan-potongan puisi
lalu,
apa arti sebuah jasa, pekik orang di satu ketika
saat dengki dan dan iri jadi mahkota
apa arti sebuah dosa toh manusia tidak sempurna
saat sang waktu telah mengubur racun-racun itu
mereka merubah lakon drama 
kini,
yang putih, putihlah, itu katamu
menindas caci selama ini raja di hati
dan setiap orang bebas menyanyi hari ini
tentang arti satu kebenaran
yang muncul kembali bagai satu keajaiban
dari lubuk bumi hitam.

Jakarta, 1978

Analisis Puisi:

Puisi "Tentang Kebenaran" karya Diah Hadaning menggambarkan sebuah refleksi tentang kompleksitas kebenaran, realitas hidup, dan dinamika masyarakat. Melalui metafora dan gambaran yang kuat, penyair mengeksplorasi berbagai aspek kebenaran dan bagaimana persepsi tentang kebenaran bisa berubah seiring waktu.

Dinamika Kebenaran: Puisi ini menggambarkan bahwa kebenaran seringkali kompleks dan subjektif. Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang kebenaran, dan kadang-kadang kebenaran itu sendiri bisa berubah-ubah tergantung pada perspektif dan situasi. Penyair menyoroti bahwa kebenaran bisa dipandang sebagai sesuatu yang menekan dan membebaskan secara bersamaan, tergantung pada sudut pandang dan kepentingan masing-masing individu.

Kontradiksi dalam Kebenaran: Puisi ini menyoroti kontradiksi dalam pandangan tentang kebenaran. Sementara beberapa orang mencari kebenaran yang putih dan tegas, yang mereka yakini menindas kebenaran lainnya, yang lainnya melihat kebenaran sebagai sesuatu yang beragam dan berubah-ubah, seperti potongan-potongan puisi yang bisa diinterpretasikan secara berbeda oleh setiap individu.

Pembelajaran dari Sejarah: Penyair juga menyelidiki bagaimana sejarah dipahami dan diceritakan oleh masyarakat. Sejarah sering kali diubah dan direkayasa untuk menyesuaikan dengan narasi yang diinginkan, baik untuk mengukuhkan kekuasaan atau untuk menyembunyikan kesalahan. Namun, pada saat yang sama, sejarah juga bisa menjadi sumber pembelajaran dan inspirasi, menggugah kesadaran akan nilai-nilai seperti cinta, perjuangan, dan keadilan.

Kebenaran sebagai Keajaiban: Meskipun kompleksitas dan keragaman pandangan tentang kebenaran, penyair menyimpulkan bahwa kebenaran pada akhirnya adalah sesuatu yang ajaib. Terlepas dari segala perbedaan dan konflik, kebenaran memiliki kekuatan untuk muncul kembali, seperti keajaiban yang muncul dari dalam ketidakpastian dan kegelapan.

Dengan demikian, puisi "Tentang Kebenaran" adalah sebuah puisi yang mendalam dan reflektif tentang kompleksitas kehidupan, pandangan tentang kebenaran, dan bagaimana manusia berinteraksi dengan konsep tersebut dalam dinamika sosial dan sejarah.

"Puisi: Tentang Kebenaran (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Tentang Kebenaran
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.