Puisi: Katak (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Katak" karya Taufiq Ismail menggambarkan kehidupan sehari-hari katak di sawah, kolam, dan rawa-rawa.
Katak


Katak hidup di sawah, kolam dan rawa-rawa
Dia tidak pandai berjalan biasa tapi melompat-lompat
Memang begitulah gerak badannya setiap harinya
Kaki belakangnya terlipat, siap melompat setiap saat

Pernahkah kamu melihat katak menangkap mangsanya?
Yaitu ketika dia menyambar nyamuk atau lalat?
Yaitu dengan lidahnya yang istimewa bentuknya
Senjata utamanya mencari rezeki yang lewat

Lidahnya itu berpangkal di depan mulutnya
Tidak seperti lidah kita yang berpangkal di dalam mulut kita
Lidah katak yang panjang itu bisa menjulur ke luar
Dan menangkap nyamuk lalu membawanya masuk ke mulut

Perhatikan ketika dia menelan makanannya
Waktu itu dia memejamkan matanya
Maksudnya agar mudah menelan makanannya itu
Karena matanya ikut mendorong masuk ke dalam

Kung, kung, bunyi katak di malam hari
Itulah suara dari katak yang jantan
Di bawah dagunya ada kantong udara yang penuh
Dari sanalah ke luar suara katak yang sering kita dengar itu.


Sumber: Kenalkan, Saya Hewan (1976)

Analisis Puisi:
Puisi "Katak" karya Taufiq Ismail adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kehidupan dan keunikan katak.

Gambaran Tentang Kehidupan Katak: Puisi ini menggambarkan kehidupan sehari-hari katak. Katak hidup di sawah, kolam, dan rawa-rawa, dan kebanyakan waktunya dihabiskan dengan melompat-lompat.

Karakteristik Fisik Katak: Puisi ini menjelaskan beberapa karakteristik fisik katak yang unik. Katak memiliki kaki belakang yang terlipat dan siap melompat kapan saja. Puisi ini juga mencatat bagaimana lidah katak digunakan untuk menangkap mangsa seperti nyamuk atau lalat.

Uniknya Lidah Katak: Puisi ini menyoroti keunikan lidah katak yang panjang dan berpangkal di depan mulutnya. Lidah katak ini digambarkan sebagai senjata utama untuk mencari makanan.

Cara Katak Menelan Makanan: Puisi ini menjelaskan bagaimana katak menelan mangsanya. Ketika katak menelan makanannya, ia memejamkan matanya agar lebih mudah menelan makanan. Deskripsi ini menambahkan unsur kemanusiaan pada katak, menggambarkannya sebagai makhluk yang juga memiliki metode khusus untuk berburu dan makan.

Suara Katak: Puisi ini menciptakan gambaran suara katak yang khas di malam hari. Bunyi "kung, kung" yang diterjemahkan sebagai suara katak jantan di bawah dagunya menjadi elemen penting dalam puisi ini. Bunyi ini merupakan salah satu cara katak berkomunikasi dengan sesamanya.

Penggunaan Bahasa dan Gaya Bahasa: Taufiq Ismail menggunakan bahasa yang sederhana dan deskriptif dalam puisi ini. Ia menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti untuk menggambarkan katak dan menjelaskan karakteristiknya dengan jelas.

Pesan Tentang Kehidupan Alam: Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan keunikan dan keindahan alam serta makhluk-makhluknya, meskipun kadang-kadang hal-hal sederhana seperti katak sering diabaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Puisi "Katak" adalah sebuah penggambaran indah tentang kehidupan dan karakteristik unik katak. Melalui bahasa yang sederhana, Taufiq Ismail berhasil membawa pembaca untuk lebih menghargai keajaiban alam dan makhluk-makhluk di sekitarnya.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Katak
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.