Sumber: Horison (November, 1973)
Analisis Puisi:
Puisi "Pada Sebuah Pantai" karya Goenawan Mohamad menghadirkan gambaran tentang sebuah pantai yang menjadi latar belakang refleksi penyair terhadap hubungan yang telah berakhir. Dalam puisi ini, Goenawan Mohamad menggambarkan perasaan nostalgia, kehilangan, dan kekosongan setelah kepergian seseorang.
Puisi ini dimulai dengan pengakuan bahwa segala hal yang dialami oleh penyair hanya terjadi dalam sebuah sajak yang sentimentil. Penyair merenungkan tentang kehilangan dan mengingat aroma leher orang yang telah pergi. Namun, tak ada tanggapan atau reaksi dari orang yang dulu dicintainya.
Penyair melanjutkan dengan menggambarkan pemandangan di pantai, yang kini sunyi tanpa jejak orang yang telah pergi. Dia menyadari bahwa pagi telah membawa pergi orang tersebut, meninggalkan penyair dengan kenyataan yang berbeda. Penyair merasa bahwa semua yang pernah mereka alami hanya sebuah dongeng yang lenyap tanpa catatan, seperti bayangan pada pasir yang gelap.
Penyair menghadapi realitas yang berbeda, jadwal yang berubah, dan ruang yang rutin, tanpa kehadiran orang yang dicintainya. Pantai yang dulu berombak kini menjadi datar dan tanpa rasa, mencerminkan kehilangan dan ketiadaan cinta yang dahulu begitu intens.
Penyair mengungkapkan keinginannya untuk menerima kenyataan-kenyataan dan mengemasnya dalam garis-garis, namun menyadari bahwa semua ini hanya terjadi dalam sebuah sajak yang sentimentil. Ada kecenderungan penyair untuk mencoba menemukan arti dan tujuan dalam kehidupan yang sia-sia.
Meskipun demikian, dalam sajak yang sentimentil, akal seharusnya membiarkan emosi mengungkapkan dirinya. Alam dan kehidupan mungkin menjadi lebih praktis, dengan larangan menangis dan perasaan yang tersembunyi. Namun, pada akhirnya, penyair menyadari bahwa sifat manusia cenderung tidak teratur dan tidak dapat ditebak.
Penyair menghadapi realitas yang mungkin tetap ada meskipun kehilangan dan kekosongan. Dia menyadari bahwa tidak semua hal bisa ditanyakan dan memiliki makna yang jelas. Barangkali kita sebagai manusia terus mencoba memberi harga pada sesuatu yang mungkin sia-sia, seperti kerikil pada karang atau lumut pada lokan, meskipun makna sebenarnya tetap tersembunyi.
Secara keseluruhan, puisi "Pada Sebuah Pantai" karya Goenawan Mohamad menghadirkan perasaan nostalgia, kehilangan, dan kesia-siaan dalam sebuah sajak sentimentil. Puisi ini menggambarkan keindahan alam dan kerapuhan manusia dalam mencari arti dan makna dalam kehidupan yang kadang-kadang tidak dapat ditebak.
Puisi: Pada Sebuah Pantai
Karya: Goenawan Mohamad
Biodata Goenawan Mohamad:
- Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 di Batang, Jawa Tengah.
- Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.