Analisis Puisi:
Puisi "Catatan Nopember di Jalan Imam Bonjol" karya Diah Hadaning menggambarkan suasana dan refleksi tentang kehidupan sehari-hari di Jakarta, khususnya di Jalan Imam Bonjol pada bulan November.
Deskripsi Visual: Penyair menunjukkan gambaran trotoar, pohon-pohon tua, dan langit Jakarta. Simbol-simbol ini mungkin menggambarkan kesibukan, getaran kehidupan sehari-hari, dan keberadaan alam yang ada di tengah kota metropolitan.
Kontras Kehidupan: Terdapat kontras antara kehidupan sehari-hari dan kesadaran akan hal ini. Gedung-gedung yang megah di tengah kota mungkin melambangkan kemajuan, namun ada juga "berhala-berhala" yang masih ada, mungkin merujuk pada simbol kebohongan atau kepura-puraan dalam lingkungan tersebut.
Perubahan dan Penuaan: Penggambaran orang-orang muda dengan kegairahan dan semangat ("orang-orang muda di dadanya api") kemudian merujuk pada suatu proses kehidupan yang diwarnai oleh waktu. Darah yang menetes di trotoar dan jalanan mungkin mengisyaratkan tentang realitas kehidupan yang tak pernah sia-sia, bahkan di tengah kesibukan perkotaan.
Puisi ini menggambarkan perbincangan kehidupan sehari-hari di tengah kota metropolitan, menyoroti kontras antara megahnya perkembangan kota dan simbol-simbol kehidupan yang mungkin terabaikan, serta perubahan yang tidak bisa dihindari dan berdampak pada keberlangsungan kehidupan.
Puisi: Catatan Nopember di Jalan Imam Bonjol
Karya: Diah Hadaning