Puisi: Kandungan (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Kandungan" karya W.S. Rendra menggambarkan momen intim antara seorang suami dan istri yang tengah mengandung.
Kandungan


Ia merenda baju mungil dan harapan
rahim yang subur menyimpan sebagian angan-angan.

Lesu dibebani kandungan dan mimpi yang bersarang di dada.
Dipuasi diri dengan beras mentah, mangga muda.

Yang tergolek dikandung dicita bunga hidupnya
dendangnya dilagukan sekarang, menyanyi pula podang
terbayang sudah sepasang mata menggenggam separo dirinya.

Dan lakinya memandang dengan pandang warna teja
merasa sebagian dari nyawa di rahim istrinya juga
keduanya bertatapan, bicara dalam kediamannya
terungkap peraman rasa memberi warna pada senja.

Lalu lelaki itu membelai perut istrinya
dicium pada pusar dengan hangat rindu sorga
terasa menggeronjal bayi di rahim manja
perempuan itu menggigit punggung lakinya.


Sumber: Empat Kumpulan Sajak (1961)

Analisis Puisi:
Puisi "Kandungan" karya W.S. Rendra adalah karya yang menggambarkan momen intim antara seorang suami dan istri yang tengah mengandung. Puisi ini menciptakan gambaran kebahagiaan, kasih sayang, dan antisipasi dalam sebuah keluarga yang sedang menantikan kelahiran anak mereka.

Keharmonisan dalam Keluarga: Puisi ini mengeksplorasi tema kebahagiaan dalam sebuah keluarga. Suami dan istri digambarkan dalam momen keintiman mereka, dan ada perasaan kasih sayang yang mendalam antara keduanya. Mereka saling mencintai dan menunjukkan rasa sayang satu sama lain.

Keajaiban Kehidupan: Puisi ini menggambarkan keajaiban kehidupan dengan menggambarkan seorang perempuan yang tengah mengandung. Rahimnya dianggap sebagai tempat penyimpanan harapan dan mimpi, dan bayi yang dikandungnya dipuja-puja sebagai anugerah kehidupan yang besar.

Pertautan Spiritual: Ada elemen spiritual dalam puisi ini. Ketika suami dan istri bertatapan, mereka merasa sebagian dari satu sama lain dan merasakan keajaiban kehidupan yang diciptakan oleh Tuhan. Ada penghormatan terhadap kehidupan dan keagungan penciptaan.

Simbolisme Mangga Muda dan Beras Mentah: Puisi ini menggunakan simbolisme dengan merujuk pada mangga muda dan beras mentah. Mangga muda bisa menjadi simbol kesegaran dan pertumbuhan, sementara beras mentah mungkin melambangkan kesederhanaan dan harapan. Kedua elemen ini menambahkan dimensi makna pada puisi.

Rasa Antisipasi: Puisi ini juga menciptakan rasa antisipasi terhadap kelahiran bayi. Suami dan istri merasakan gerakan bayi di dalam kandungan dan merasakan kebahagiaan yang besar dalam menantikan kelahirannya. Mereka mengharapkan masa depan yang penuh dengan cinta dan kebahagiaan.

Bahasa dan Imaji yang Kaya: W.S. Rendra menggunakan bahasa yang kaya dan imaji yang kuat dalam puisi ini untuk menggambarkan momen-momen yang intens dan bermakna dalam kehidupan keluarga. Hal ini membuat puisi ini lebih mendalam dan menggugah perasaan.

Puisi "Kandungan" karya W.S. Rendra adalah sebuah karya yang memuja kebahagiaan, kasih sayang, dan keajaiban kehidupan dalam sebuah keluarga yang menantikan kelahiran anak mereka. Puisi ini menggambarkan momen-momen intim dan penuh harapan dalam kehidupan manusia, dengan bahasa yang kaya dan imaji yang kuat.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Kandungan
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.