Puisi: Rumah Kelabu (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Rumah Kelabu" karya W.S. Rendra menciptakan gambaran sebuah rumah yang penuh dengan kesunyian dan misteri.
Rumah Kelabu


Rumah batu, rumah kelabu
begitu lapang berpenghuni satu
kesuraman merebahinya
redup lampu, denting piano bertalu-talu.

Terpendam penghuninya mengurung diri
warna duka menembusi jendela
lagu piano, lelap sepi, redup lampu.

Racun apa yang mendindingi dirinya
begitu benar dicintainya sepi?

Pupus kepercayaan oleh ketidakabadian segala?
Apa ia kelewat mencinta dirinya?
Tidak dibiarkan satu luka di sisi bekas yang lama?
Mati citarasa bagi nikmat agung sedetik bunga?

Penghuni yang mengunci diri dan hati pada sepi
di hati kutanya-tanya, kapan ia bunuh diri?

Rumah batu, rumah kelabu
kemuramannya tidak memberita kecuali teka-teki.


Sumber: Empat Kumpulan Sajak (1961)

Analisis Puisi:
Puisi "Rumah Kelabu" karya W.S. Rendra adalah karya yang sarat akan makna dan perasaan. Puisi ini menciptakan gambaran sebuah rumah yang penuh dengan kesunyian dan misteri.

Gambaran Rumah: Rumah dalam puisi ini digambarkan sebagai "rumah batu" yang "kelabu." Deskripsi ini memberikan kesan rumah yang suram dan hampa. Warnanya yang kelabu menciptakan atmosfer yang lesu dan mendalam.

Penghuni yang Tersembunyi: Puisi ini menciptakan gambaran tentang penghuni rumah yang tersembunyi dan mengurung diri. Mereka tinggal dalam kesepian, dan penjagaan diri mereka yang begitu kuat sehingga sulit untuk memahami pikiran dan perasaan mereka.

Kesunyian dan Kesepian: Puisi ini menciptakan nuansa kesunyian yang kuat dengan menggambarkan "redup lampu" dan "denting piano bertalu-talu." Kesepian ini tercermin dalam rumah yang suram dan dalam warna duka yang menembusi jendela.

Pertanyaan-Pertanyaan yang Mendalam: Penyair mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendalam mengenai keadaan penghuni rumah ini. Apakah penghuni ini telah kehilangan segalanya? Apakah mereka terlalu mencintai kesepian? Pertanyaan-pertanyaan ini menggugah pembaca untuk merenungkan tentang kondisi emosional dan psikologis penghuni rumah ini.

Ketidakabadian dan Keputusasaan: Puisi ini merujuk pada kemungkinan bahwa penghuni rumah ini mungkin merasa keputusasaan dan kehilangan keyakinan dalam hidup. Mereka mungkin merasa bahwa kebahagiaan atau semangat mereka telah hilang, dan mereka mengalami kesunyian yang mendalam.

Bahasa yang Simbolis: Penyair menggunakan bahasa simbolis untuk menciptakan gambaran yang kuat. Rumah yang "kelabu" dan suasana yang "redup" menciptakan gambaran kesepian yang kuat.

Puisi "Rumah Kelabu" adalah sebuah karya yang menciptakan gambaran yang kuat tentang kesepian dan ketidakabadian. Ini mengundang pembaca untuk merenungkan tentang makna dan perasaan yang tersembunyi di dalam rumah yang suram ini. Dengan bahasa yang simbolis, puisi ini menggambarkan sebuah rumah yang penuh misteri dan teka-teki.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Rumah Kelabu
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.