Puisi: Berita dari Ladang (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Berita dari Ladang" menyentuh isu-isu sosial, lingkungan, dan perpindahan penduduk. Dengan bahasa yang kuat dan gambaran yang mendalam, ...
Berita dari Ladang

Angin cerita damai di ladang
jagung dan rumput tumbuh berdampingan
kecapi dan gerit pedati pagi-pagi
kabarkan lahirnya bayi-bayi
belum sampai berangkat dewasa
mereka telah kehilangan rumputnya
mereka telah kehilangan hijaunya
mereka telah kehilangan burung berlintasan
mereka telah kehilangan tembang
derek-derek perkasa
telah merambah sampai ke desa
lumat rumput, jagung, lintas burung
dia masih juga telanjang
dengan pusar mencuat di perut
emaknya masih Cuma berkutang
dengan jejamur di punggung
bocah dan emak tak tahu makna hidup
selain menatap dengan ujung mata.

Akhirnya mereka menyerbu kota
tanak nasi di bawah pohon sambil blingsatan
tapi masih bilang; nyaman!
Angin kini enggan berkabar
kejangkitan penyakit manusia kota
tak peduli, datang dan pergi
ladang yang ditinggal sepi mati.

Jakarta, Agustus 1979

Analisis Puisi:

Puisi "Berita dari Ladang" karya Diah Hadaning menghadirkan gambaran yang kuat tentang kehidupan di pedesaan dan perpindahannya ke kota, serta dampak sosial dan lingkungan yang timbul.

Gambaran Pedesaan: Penyair memulai puisi dengan gambaran damai dan harmonis di ladang. Angin, jagung, dan rumput tumbuh bersama, menciptakan suasana alam yang tenteram. Namun, kehidupan pedesaan yang harmonis ini terusik oleh perkembangan zaman.

Kehidupan Anak-Anak dan Emak: Bayangan kehilangan hijaunya ladang dan kehilangan rumput, burung, dan tembang menciptakan suasana kehilangan yang mendalam. Anak-anak dan emak terlihat terisolasi dalam keadaan kehilangan ini, menandakan bahwa mereka merasakan dampak langsung dari perubahan lingkungan dan kehidupan.

Perpindahan ke Kota: Penyair menggambarkan perpindahan dramatis anak-anak dan emak ke kota. Meskipun mereka merasa "nyaman" di tengah tanak nasi di bawah pohon, ini mungkin merupakan pernyataan ironis tentang bagaimana kehidupan pedesaan yang sederhana beralih menjadi kehidupan yang lebih keras di kota.

Dampak Urbanisasi: Puisi ini menyentuh dampak urbanisasi dan perpindahan penduduk dari pedesaan ke kota. Penyair menyoroti ketidakpedulian terhadap kondisi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat desa yang ditinggalkan. Hal ini tercermin dari kebijakan pembangunan yang tidak berpihak kepada mereka.

Kesimpulan yang Puitis: Puisi ini menghadirkan refleksi tentang kehidupan di pedesaan, urbanisasi, dan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan. Diah Hadaning mengajak pembaca untuk mempertimbangkan realitas sosial yang kompleks di balik perpindahan dari ladang ke kota, serta bagaimana kehidupan tradisional terancam oleh modernisasi.

Puisi "Berita dari Ladang" adalah sebuah karya sastra yang menyentuh isu-isu sosial, lingkungan, dan perpindahan penduduk. Dengan bahasa yang kuat dan gambaran yang mendalam, Diah Hadaning memperlihatkan kompleksitas kehidupan di pedesaan dan dampaknya ketika masyarakat beralih ke kota.

"Puisi: Berita dari Ladang (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Berita dari Ladang
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.