Puisi: Di Kulkas, Namamu (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Di Kulkas, Namamu" karya Joko Pinurbo adalah puisi yang menggambarkan keberadaan memori dan kenangan yang terabadikan dalam kulkas. Melalui ...
Di Kulkas: Namamu


Di kulkas masih ada
gumpalan-gumpalan batukmu
mengendap pada kaleng-kaleng susu.

Di kulkas masih ada
engahan-engahan nafasmu
meresap dalam anggur-anggur beku.

Di kulkas masih ada
sisa-sisa sakitmu
membekas pada daging-daging layu.

Di kulkas masih ada
bisikan-bisikan rahasiamu
tersimpan dalam botol-botol waktu.


1991

Sumber: Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung (2007)

Analisis Puisi:
Dalam dunia puisi, terdapat karya-karya yang mampu mengungkapkan kehidupan sehari-hari dengan cara yang unik dan menggugah perasaan. Salah satu puisi yang menarik perhatian adalah "Di Kulkas, Namamu" karya Joko Pinurbo. Dalam puisi ini, Joko Pinurbo menggambarkan keberadaan memori dan kenangan yang terabadikan dalam kulkas.

Puisi ini dimulai dengan penggambaran bahwa di dalam kulkas masih ada gumpalan-gumpalan batuk yang mengendap pada kaleng-kaleng susu. Gambaran ini menciptakan sebuah gambaran visual yang khas, yang menggambarkan bekas-bekas keberadaan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun secara fisik batuk itu tidak dapat terlihat, namun kehadirannya masih terasa dalam kaleng susu yang tersimpan dalam kulkas.

Penyair kemudian melanjutkan dengan menyebutkan bahwa di dalam kulkas masih ada engahan-engahan nafas yang meresap dalam anggur-anggur beku. Ini menciptakan suasana yang intim dan mengungkapkan betapa dekatnya kenangan dengan seseorang yang terkait dengan kulkas tersebut. Nafas yang pernah ada, walaupun telah berubah menjadi anggur yang beku, masih meninggalkan jejak dan memberikan kehadiran yang terasa.

Puisi ini juga menggambarkan sisa-sisa sakit yang masih membekas pada daging-daging layu yang ada di dalam kulkas. Ini menggambarkan bahwa rasa sakit dan penderitaan juga dapat membekas dalam memori kita. Dalam gambaran tersebut, kulkas menjadi metafora dari ruang penyimpanan memori yang menyimpan sisa-sisa pengalaman yang mengesankan.

Selanjutnya, penyair mengungkapkan bahwa di kulkas masih ada bisikan-bisikan rahasia yang tersimpan dalam botol-botol waktu. Ini menciptakan gambaran misterius dan menunjukkan bahwa kulkas adalah tempat di mana kita menyimpan berbagai rahasia dan kenangan pribadi. Botol-botol waktu menunjukkan bahwa setiap pengalaman yang kita simpan dalam kulkas memiliki nilai dan makna tersendiri.

Puisi "Di Kulkas, Namamu" karya Joko Pinurbo adalah puisi yang menggambarkan keberadaan memori dan kenangan yang terabadikan dalam kulkas. Melalui penggunaan gambaran-gambaran yang kuat, penyair mengajak kita untuk merenungkan tentang hubungan antara objek sehari-hari dengan pengalaman manusia. Puisi ini mengingatkan kita akan keberadaan memori yang terus hidup dalam kehidupan sehari-hari, dan pentingnya menghargai setiap kenangan yang terkait dengan objek-objek di sekitar kita.

"Puisi: Di Kulkas: Namamu (Karya Joko Pinurbo)"
Puisi: Di Kulkas, Namamu
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.