Puisi: Kopi Menyiram Hutan (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Kopi Menyiram Hutan" karya Taufiq Ismail mencerminkan pandangan tentang kehidupan modern, konsumsi berita harian, dan dampaknya pada alam.
Kopi Menyiram Hutan

Tiga juta hektar
Halaman surat kabar
Telah dirayapi api
Terbit pagi ini
Panjang empat jari
Dua kolom tegak-lurus
Dibongkar dari pick-up
Subuh dari percetakan
Ditumpuk atas jalan
Dibereskan agen koran
Sebelum matahari dimunculkan
Dilempar ke pekarangan
Dipungut oleh pelayan
Ditaruh di meja makan
Ditengok secara sambilan
Dasi tengah diluruskan
Rambut istri penataan
Empat anak bersliweran
Pagi penuh kesibukan
Selai di tangan
Roti dalam panggangan
Ketika tangan bersilangan
Kopi tumpah di bacaan
Menyiram tiga juta hektar koran
Dua kolom kepanjangan
Api padam menutup hutan
Koran basah dilipat empat
Keranjang plastik anyaman
Tempat dia dibuangkan
Tepat pagi itu
Jam setengah delapan.

1988

Sumber: Puisi-Puisi Langit (1990)

Analisis Puisi:
Puisi "Kopi Menyiram Hutan" karya Taufiq Ismail adalah sebuah karya sastra yang mencerminkan pandangan tentang kehidupan modern, konsumsi berita harian, dan dampaknya pada alam.

Konsumsi Berita Harian: Puisi ini menggambarkan konsumsi berita harian yang umum dalam kehidupan kita. Pencarian berita pagi ini seolah menjadi rutinitas harian yang tidak bisa dihindari. Hal ini mencerminkan bagaimana teknologi dan media massa telah memengaruhi cara kita mengonsumsi informasi.

Visualisasi dalam Puisi: Penyair menggunakan deskripsi yang sangat visual dalam puisi ini, mulai dari lembaran surat kabar yang ditumpuk di meja makan hingga detail-detail seperti dasi yang diluruskan dan rambut yang diatur. Ini menciptakan gambaran yang hidup tentang kehidupan sehari-hari dan rutinitas pagi.

Dampak pada Alam: Judul puisi, "Kopi Menyiram Hutan," memberikan gambaran kuat tentang dampak konsumsi berita harian pada alam. Aktivitas membaca berita ini digambarkan seperti menyiramkan kopi pada hutan. Ini mungkin menggambarkan bagaimana konsumsi berita dan pencetakan koran dapat menjadi beban bagi lingkungan, mengingat penggunaan kertas dan pencetakan yang besar.

Kesibukan Keluarga: Puisi ini juga menciptakan gambaran tentang sebuah keluarga yang sibuk di pagi hari. Dari persiapan sarapan hingga tangan yang bersilangan dan roti yang dipanggang, puisi ini menciptakan citra kehidupan keluarga yang sibuk.

Puisi "Kopi Menyiram Hutan" adalah sebuah puisi yang menggambarkan bagaimana kehidupan modern, khususnya dalam hal konsumsi berita harian, dapat memengaruhi rutinitas kita dan, dalam kasus ini, memberikan dampak pada alam. Ini adalah pengingat akan perlunya berpikir tentang dampak lingkungan dari tindakan-tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari.

Puisi ini menunjukkan kemampuan penyair untuk mengambil aspek-aspek kehidupan sehari-hari dan menggambarkannya dengan cara yang memikat, merangsang pemikiran, dan menyentuh isu-isu penting tentang hubungan manusia dengan alam dan teknologi.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Kopi Menyiram Hutan
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.