Puisi: Suwuk Solibin (Karya Mustofa Bisri)

Puisi "Suwuk Solibin" mengajak pembaca untuk merenungkan dan mengkritisi kondisi sosial yang tidak adil, serta menolak sikap dan perilaku buruk ...
Suwuk Solibin

Solibin solimat
Bimat busipat
Langitmu tanpa mendung
Lautku tanpa garam
Mendung bagianku
Garam bagianmu
Solibin solimat
Bimat busipat.

Pundakmu tanpa beban
Bebanku tanpa pundak
Hakmu tanpa kewajiban
Kewajibanku tanpa hak.

Solibin solimat
Bimat busipat.

Kau kemas keserakahan dalam amal kesalehan
'Ku kemas kecemasan dalam senyum kekalahan
Kau bungkus kebusukan dalam kafan sutera
'Ku bungkus kepedihan dalam dada membara.

Solibin solimat
Bimat busipat.

Kau keparat!

1410 H

Sumber: Ohoi (1988)

Analisis Puisi:

Puisi "Suwuk Solibin" karya Mustofa Bisri adalah sebuah kritik sosial yang menyentil keadaan masyarakat dan sistem yang tidak adil. Melalui metafora dan permainan kata, penyair menyampaikan pesan yang dalam tentang ketidakseimbangan dan ketidakadilan dalam kehidupan.

Metafora Kesetaraan dan Ketidakseimbangan: Dalam puisi ini, penyair menggunakan gambaran langit, laut, pundak, beban, hak, dan kewajiban untuk menggambarkan ketidakseimbangan dalam hubungan dan kehidupan. Perbandingan antara langit dan laut yang tanpa mendung dan garam, atau pundak yang tanpa beban, dengan beban tanpa pundak dan hak tanpa kewajiban, menggambarkan ketidakseimbangan yang ada dalam masyarakat.

Kritik terhadap Keburukan dan Kecenderungan Manusia: Penyair juga menyoroti keburukan dan kecenderungan manusia untuk menyembunyikan hal-hal buruk di balik lapisan yang indah atau terkesan baik. Dia menunjukkan bagaimana keserakahan dibungkus dalam amal kesalehan, kecemasan dalam senyum kekalahan, kebusukan dalam kafan sutera, dan kepedihan dalam dada membara.

Penolakan terhadap Keburukan: Di baris terakhir, penyair menyalahkan dan menolak keras perilaku buruk tersebut dengan menyebut subjek puisi sebagai "keparat". Hal ini menunjukkan sikap tegas penyair terhadap ketidakadilan, ketidakseimbangan, dan keburukan yang ada dalam masyarakat.

Dengan demikian, puisi "Suwuk Solibin" merupakan sebuah puisi yang mengajak pembaca untuk merenungkan dan mengkritisi kondisi sosial yang tidak adil, serta menolak sikap dan perilaku buruk yang terjadi dalam masyarakat.

Mustofa Bisri
Puisi: Suwuk Solibin
Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus)

Biodata Mustofa Bisri:
  • Dr. (H.C.) K.H. Ahmad Mustofa Bisri (sering disapa Gus Mus) lahir pada anggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Ia adalah seorang penyair yang cukup produktif yang sudah menerbitkan banyak buku.
  • Selain menulis puisi, Gus Mus juga menulis cerpen dan esai-esai keagamaan. Budayawan yang satu ini juga merupakan seorang penerjemah yang handal.
  • Gus Mus adalah seorang kiai yang memiliki banyak profesi, termasuk pelukis kaligrafi dan bahkan terlibat dalam dunia politik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.