Puisi: Tetangga (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Tetangga" karya Joko Pinurbo mengajak kita untuk merenungkan pentingnya menjaga hubungan dengan tetangga dan meresponsnya dengan jujur dan ...
Tetangga


Ada baiknya sekali-sekali main ke tetangga.
Sekadar mengobrol, minum kopi, main kartu, mabuk bareng,
pamer utang, atau saling mencabuti uban sambil merencanakan
kapan bisa duel untuk saling mengalahkan.

Biasanya tetangga lebih cermat mengamati keadaan rumah kita.
Siapa tahu ia juga bisa menyumbangkan gagasan cemerlang
tentang cara batuk yang sopan supaya tidak mengganggu
tetangga yang sedang tidur atau makan.

Kita suka menunda-nunda waktu untuk main ke tetangga.
Kita suka bilang sibuk atau pura-pura ingin saling menjaga privasi,
padahal sebenarnya cuma takut dan malu mendengar
gunjingan orang tentang (keburukan) kita.

Saya baru sadar bahwa saya punya tetangga yang baik
dan penuh perhatian. Rumahnya cuma di seberang.
Saya sering melihatnya baca koran atau main catur semalaman
sambil bersiul-siul sendirian. Kadang ia main pantomim
di halaman tanpa seorang pun menghiraukan.
Setiap saya pergi dan pulang kerja ia selalu menyapa: "Mampir!"
"Terima kasih, kapan-kapan," jawab saya tanpa pernah
mampir sungguhan.

Sialan. Tetangga saya itu rupanya sering mengintip saya.
Suatu saat kami bertemu di jalan dan ia mengatakan: "Aku tahu
apa yang kausembunyikan di balik baju dan celanamu. Aku tahu
apa yang paling kaubanggakan dari tubuhmu. Kau tak tahu
diam-diam aku sering mabuk dan berjoget di bugil badanmu."

Malam itu ia coba-coba mengintip lagi. Saya cepat-cepat membuka
jendela, hendak mendampratnya. Tapi ia segera menghilang
ke rumahnya yang suram dan tak terawat di bawah pohon kemboja.
"Kapan-kapan saya mampir," kata saya sambil menutup jendela.


1999

Analisis Puisi:
Puisi "Tetangga" karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan hubungan sosial dan dinamika sehari-hari di lingkungan komunitas tetangga. Melalui puisi ini, penyair memeriksa berbagai aspek hubungan antar tetangga dan mengungkapkan observasinya tentang keterlibatan dalam kehidupan tetangga.

Hubungan Tetangga yang Kompleks: Puisi ini menggambarkan berbagai dimensi hubungan tetangga, dari pertemuan santai seperti minum kopi dan main kartu hingga interaksi yang lebih mendalam seperti saling menyumbangkan gagasan dan perhatian terhadap keadaan rumah satu sama lain. Hubungan tetangga seringkali kompleks dan mencakup berbagai aktivitas dan interaksi yang bervariasi dari waktu ke waktu.

Realitas Menunda-nunda: Penyair menyoroti kecenderungan manusia untuk menunda-nunda kunjungan ke tetangga. Alasan yang sering digunakan, seperti sibuk atau ingin menjaga privasi, mungkin hanya alasan untuk menghindari komunikasi atau ketidaknyamanan. Puisi ini mengajak kita untuk merenungkan pentingnya menjaga hubungan dengan tetangga dan mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

Pengamatan Tetangga: Puisi ini menciptakan gambaran tentang bagaimana tetangga seringkali mengamati satu sama lain. Mereka dapat memperhatikan keadaan rumah satu sama lain, perilaku, dan kebiasaan. Pengamatan ini bisa menjadi dasar untuk berbicara atau memberikan saran kepada tetangga yang mungkin memiliki masalah.

Keterbukaan dan Kecurigaan: Dalam puisi ini, penyair menciptakan perasaan keterbukaan dan kecurigaan dalam hubungan tetangga. Ketika tetangga yang ada di seberang jalan mengungkapkan pengetahuannya tentang penyair, itu menciptakan momen keterbukaan yang mengejutkan. Namun, kecurigaan muncul ketika tetangga tersebut mencoba mengintip lagi.

Puisi "Tetangga" karya Joko Pinurbo adalah sebuah gambaran tentang kehidupan sehari-hari dalam sebuah komunitas tetangga. Ini menggambarkan berbagai aspek hubungan sosial yang kompleks, termasuk keterbukaan, pengamatan, dan perasaan menunda-nunda. Puisi ini mengajak kita untuk merenungkan pentingnya menjaga hubungan dengan tetangga dan meresponsnya dengan jujur dan tulus.

Puisi: Tetangga
Puisi: Tetangga
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.