Puisi: Jamal Menari (Karya Afrizal Malna)

Puisi: Jamal Menari Karya: Afrizal Malna
Jamal Menari


Jamal menari. Tangannya gemulai, seperti bunga
 dirangkai seorang gadis. Tetapi matanya penuh pecahan
 
telur: “Inlander dilarang masoek,” katanya. Ada yang
 
bergerombol di luar sana. Konservatif. Tubuhnya cairan
 
otak dalam botol, dan semacam minyak tanah bercampur
 
air. Kemudian orang-orang asing datang, mengajar
 menari. Memasang pengeras suara di gedung-gedung
 
pemerintah. Tetapi ketika aku mulai menari, menabrak-
nabrakkan tubuh pada tembok, aku lihat pengeras suara
 
pecah di atas kepalamu: Aku putus asa untuk jadi orang
 
asing, juga putus asa untuk jadi inlander.

Jamal, temanku dari Madura itu, kemudian berdoa
 dengan baju tebal yang gemetar, seperti Abu Nawas
 
menghadap raja: “Yang mulia, aku terlalu lemah untuk
 
jadi orang asing, tetapi juga terlalu lemah untuk jadi
 
inlander.”

Di tengah pesta, dari orang-orang yang merasa dirinya
 pemberontak, aku kena diare. Tarianku jadi kacau, seperti
 
pengeras suara yang pecah di atas kepalamu itu:

“Inlander dilarang masoek”. Aku bersumpah: Dunia
 konservatif sedang memakan jantungmu.


1995

Sumber: Kalung dari Teman (1999)

Puisi Afrizal Malna
Puisi: Jamal Menari
Karya: Afrizal Malna

Biodata Afrizal Malna:
  • Afrizal Malna lahir pada tanggal 7 Juni 1957 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.