Puisi: Tanpa Garam (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Tanpa Garam" menyoroti realitas kehidupan yang penuh dengan konflik, pengkhianatan, dan penindasan, sambil mengekspresikan kerinduan akan ...
Tanpa Garam

Aku telah berjalan antara orang-orang tak berdosa
jemari lembut awan, airmata susu bunda.
Telah datang anak putri langit tak berdosa
lenggang gentayang putri lesi tanpa manja.

Ah, kina dalam kuwe manisan!
Kayumanis dan panili pengkhianatan!
Lewatlah yang pucat, kuhindarkan cekikan.
Kata alam tersekat dan menekan pingsan.

Sumber: Empat Kumpulan Sajak (1961)

Analisis Puisi:

Puisi "Tanpa Garam" karya W.S. Rendra adalah sebuah karya yang sarat dengan metafora dan makna mendalam tentang kehidupan, pengkhianatan, dan penindasan.

Simbolisme Alam dan Kehidupan Manusia: Puisi ini menggunakan simbolisme alam untuk merujuk pada kehidupan manusia dan pengalaman emosional. Awan, susu bunda, langit, dan tanaman rempah-rempah seperti kayumanis dan panili digunakan sebagai metafora untuk melambangkan kelembutan, kepolosan, serta kehangatan hubungan manusiawi.

Kehadiran Anak Putri Langit: Puisi ini menggambarkan kehadiran seorang anak putri langit yang tak bersalah, yang berjalan di antara orang-orang tak berdosa. Anak putri ini mewakili kepolosan, keanggunan, dan kemurnian yang terancam oleh pengkhianatan dan penindasan.

Konflik Antara Kebaikan dan Pengkhianatan: Dalam puisi ini, terdapat perlawanan antara kelembutan dan kepolosan (diwakili oleh anak putri langit) dengan pengkhianatan dan penindasan (diwakili oleh simbol kayumanis dan panili). Penggunaan kata-kata seperti "pengkhianatan" dan "cekikan" menggambarkan konflik dan ketegangan yang ada dalam kehidupan.

Penindasan dan Ketidakadilan: Puisi ini mencerminkan realitas kehidupan di mana kata alam "tersekat dan menekan pingsan". Hal ini menggambarkan penindasan dan ketidakadilan yang sering terjadi dalam masyarakat, di mana kebenaran tertekan oleh kekuatan yang lebih besar.

Kesan Kesedihan dan Kerinduan akan Keadilan: Meskipun puisi ini menggambarkan suasana yang penuh tekanan dan konflik, terdapat juga kesan kesedihan dan kerinduan akan keadilan yang lebih besar. Penyair merasa terbebani oleh kondisi yang ada dan merindukan keadaan yang lebih baik.

Dengan menggunakan bahasa yang indah dan metafora yang kuat, W.S. Rendra berhasil menciptakan sebuah puisi yang menggugah. Puisi "Tanpa Garam" menyoroti realitas kehidupan yang penuh dengan konflik, pengkhianatan, dan penindasan, sambil mengekspresikan kerinduan akan keadilan dan kebaikan.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Tanpa Garam
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.