Puisi: Sajak Sehabis Mimpi (Karya Goenawan Mohamad)

Puisi "Sajak Sehabis Mimpi" karya Goenawan Mohamad menghadirkan suasana gelap dan suram, di mana perasaan kehilangan, ketidakjelasan, dan kecemasan ..
Sajak Sehabis Mimpi

Tak seorang akan tahu
kur siapa yang nyanyi
pada sebuah magrib
dalam mimpiku.

Tak seorang akan tahu.

Tujuh orang hitam ikut menangis
untuk seorang gubernur
yang menghilang dengan sebuah tangga listrik
yang berjalan dalam mimpiku

Tak seorang akan tahu.

Aku pun ikut sedih. Hari sudah gelap,
tanah airku. Dan serombongan pemain debus
meramal buruk
tentang perang saudara dalam mimpiku.

Tak seorang akan tahu.

1977

Sumber: Horison (Mei, 1978)

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak Sehabis Mimpi" karya Goenawan Mohamad adalah sebuah karya yang menghadirkan gambaran misterius dan melankolis tentang pengalaman mimpi dan perasaan tak pasti.

Gambaran Mimpi: Puisi ini dibuka dengan pernyataan bahwa tak seorang pun akan tahu siapa yang bernyanyi pada magrib dalam mimpi si penulis. Ini menggambarkan atmosfer misterius dan ambigu yang seringkali terasa dalam mimpi, di mana realitas dan imajinasi berpadu.

Gubernur yang Menghilang: Puisi ini menyajikan gambaran tentang gubernur yang menghilang dengan tangga listrik dalam mimpi penulis. Ini bisa diartikan sebagai simbol kebingungan atau ketidakpastian dalam masyarakat, di mana figur otoritas atau pemimpin bisa tiba-tiba menghilang atau kehilangan pengaruh.

Pemain Debus dan Ramalan Buruk: Munculnya serombongan pemain debus yang meramal buruk tentang perang saudara dalam mimpi menambahkan lapisan ketegangan dan kecemasan dalam puisi. Debus sebagai seni pertunjukan tradisional sering kali dihubungkan dengan keberanian dan kekuatan, namun ramalan buruk mereka menunjukkan adanya ancaman atau ketidakpastian di masa depan.

Kesedihan dan Gelapnya Hari: Puisi ini mengekspresikan perasaan kesedihan dan kegelapan di sekitar tanah air penulis. Gelapnya hari bisa diartikan sebagai metafora atas situasi yang suram atau tidak pasti, di mana ketidakpastian dan kekhawatiran menghantui masyarakat.

Ketidakpastian dan Ketidakjelasan: Dengan pernyataan "Tak seorang akan tahu" yang berulang, puisi ini menekankan ketidakpastian dan ketidakjelasan yang menyelimuti mimpi dan kenyataan. Hal ini menggambarkan perasaan kehilangan kontrol dan kebingungan di hadapan peristiwa-peristiwa yang tidak dapat dimengerti sepenuhnya.

Puisi "Sajak Sehabis Mimpi" adalah puisi yang sarat dengan misteri, ketidakpastian, dan melankoli. Dengan gambaran mimpi dan realitas yang saling berbaur, puisi ini menghadirkan suasana gelap dan suram, di mana perasaan kehilangan, ketidakjelasan, dan kecemasan mendominasi. Dengan kata-kata yang sederhana namun kuat, Goenawan Mohamad berhasil menggambarkan pengalaman mimpi yang mengejutkan dan tak terduga.

Puisi Goenawan Mohamad
Puisi: Sajak Sehabis Mimpi
Karya: Goenawan Mohamad

Biodata Goenawan Mohamad:
  • Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 di Batang, Jawa Tengah.
  • Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.