Puisi: Abstraksi Jalan Raya (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Abstraksi Jalan Raya" karya Diah Hadaning membahas pengalaman manusia di jalanan dengan menggambarkan interaksi mereka dengan cuaca dan ...
Abstraksi Jalan Raya


Matahari membakar udara
wajah-wajah aneh
berubah topeng-topeng
ekspresi-ekspresi aneh
berubah dungceng-dungceng
mengalir sepanjang siang
hari ke hari.

Hujan mengguyur kota
orang-orang aneh
menatap udara
sambil mengusap wajah
berteriak parau
sambil menyebut
sebuah nama.

Antara panas dan hujan
langkah-langkah sepanjang jalan
bunga-bunga di tangan
mengulur salam
orang muda 
lahir dari segala pasca
mengusung beban dunia.


Juni, 1999

Analisis Puisi:
Puisi "Abstraksi Jalan Raya" karya Diah Hadaning adalah sebuah karya yang menggambarkan pengamatan dan refleksi penulis tentang kehidupan sehari-hari di tengah keramaian kota. Puisi ini secara abstrak membahas pengalaman manusia di jalanan dengan menggambarkan interaksi mereka dengan cuaca dan lingkungan sekitarnya.

Kontras Antara Matahari dan Hujan: Puisi ini menciptakan kontras antara matahari yang membakar udara dan hujan yang mengguyur kota. Ini mungkin mencerminkan perubahan cuaca yang bisa menjadi metafora perubahan dalam kehidupan manusia. Terkadang, kita menghadapi masa-masa terik dan penuh tekanan (matahari), sementara pada waktu lain kita mengalami hujan yang membawa kesegaran dan pembaruan.

Topeng dan Ekspresi: Puisi ini merujuk pada wajah-wajah yang mengenakan topeng dan ekspresi-ekspresi aneh yang berubah. Ini dapat diartikan sebagai gambaran tentang manusia yang sering kali menyembunyikan perasaan dan identitas asli mereka di tengah keramaian kota. Puisi ini mengeksplorasi bagaimana orang sering kali berubah menjadi "aneh" saat berada di tengah kerumunan.

Pengalaman Manusia di Jalan Raya: Puisi ini mencatat pengalaman manusia di jalan raya, dengan menggambarkan bagaimana mereka berjalan, berbicara, dan berinteraksi satu sama lain. Ini menciptakan gambaran tentang kehidupan kota yang sibuk dan dinamis.

Beban Dunia: Puisi ini menyebutkan bahwa orang muda "lahir dari segala pasca" dan "mengusung beban dunia." Ini mungkin merujuk pada perasaan beban dan tanggung jawab yang sering dihadapi oleh generasi muda saat mereka tumbuh dewasa dan menjalani kehidupan di tengah-tengah kesibukan kota.

Bahasa yang Abstrak: Puisi ini menggunakan bahasa yang abstrak dan tidak langsung untuk menggambarkan pengalaman manusia. Ini memberikan ruang bagi pembaca untuk memberikan interpretasi mereka sendiri terhadap makna dan pesan yang terkandung dalam puisi ini.

Secara keseluruhan, "Abstraksi Jalan Raya" adalah sebuah puisi yang mengeksplorasi pengalaman manusia di tengah keramaian kota dengan menggunakan gambaran cuaca dan lingkungan sebagai metafora. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan tentang perubahan, interaksi sosial, dan perasaan beban dalam kehidupan sehari-hari.

"Puisi: Abstraksi Jalan Raya (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Abstraksi Jalan Raya
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.