Puisi: Panggilan (Karya Ajip Rosidi)

Puisi "Panggilan" karya Ajip Rosidi menggambarkan perjalanan jiwa manusia dalam mencari makna hidup dan cinta. Dengan menggunakan bahasa yang ...
Panggilan

Mesti kutinggalkan hidup tenang
Mesti pergi ke kehidupan gelombang
Dan mengerti riak tersenyum pedih
Ia bangunkan warna tanpa dosa: putih.

Lalu menghabiskan hari-hari sisa
Lalu menjalankan tahun usia dewasa
Apa akan ditemuinya cinta kedua
Apa akan dipercayainya janji setia .

Lebih baik melakukan panggilan jiwa
Lebih baik menenggelamkan diri
Dalam kehidupan malam dan aman di dalamnya
Karena setia tak dikatakan tak dijanjikan.

Sumber: Pesta (1956)

Analisis Puisi:

Puisi "Panggilan" karya Ajip Rosidi adalah sebuah karya yang menggambarkan perjalanan jiwa manusia dalam mencari makna hidup, cinta, dan keamanan.

Pencarian Makna Hidup: Puisi ini mencerminkan perjalanan pencarian makna hidup seseorang. Pelaku puisi merasa terdorong untuk meninggalkan kehidupan yang tenang dan memasuki dunia yang lebih dinamis dan penuh dengan tantangan, yang diwakili oleh "gelombang" dan "riak tersenyum pedih".

Tantangan Cinta dan Komitmen: Pelaku puisi menyadari bahwa dalam perjalanan hidupnya, ia akan menghadapi tantangan cinta kedua dan dipertanyakan tentang kepercayaan pada janji kesetiaan. Hal ini menggambarkan ketidakpastian yang sering kali menyertai hubungan manusia dalam mencari dan memahami cinta.

Panggilan Jiwa dan Kedalaman Emosi: Ia merenungkan bahwa lebih baik untuk mendengarkan "panggilan jiwa" dan menenggelamkan diri dalam kehidupan malam yang gelap namun aman. Ini bisa diartikan sebagai sebuah pencarian kedalaman emosi dan ketenangan batin yang hanya dapat ditemukan melalui introspeksi dan kedalaman spiritual.

Simbolisme Warna: Warna putih yang disebutkan dalam puisi ini bisa dimaknai sebagai simbol kesucian, kejujuran, dan ketulusan. Warna ini menggambarkan cita-cita untuk hidup dalam kejujuran dan tanpa dosa.

Pertanyaan Filosofis: Puisi ini mengajukan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang makna hidup, cinta, dan komitmen. Pelaku puisi berada dalam proses refleksi yang mendalam untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.

Puisi "Panggilan" karya Ajip Rosidi adalah sebuah puisi yang menggambarkan perjalanan jiwa manusia dalam mencari makna hidup dan cinta. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh dengan makna mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti dari eksistensi manusia dan tantangan yang dihadapinya dalam menjalani kehidupan.

Puisi Ajip Rosidi
Puisi: Panggilan
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.