Puisi: Akik (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Akik" karya Sapardi Djoko Damono mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai yang tersembunyi dalam kehidupan sehari-hari, serta ...
Akik

Ada sebutir batu akik diletakkan
perlahan-lahan, sangat hati-hati, di hatimu.

Ia sangat tua dan berbintik-bintik hitam
mengkilap setelah puluhan tahun diupam.

Ia ingin seperti layang-layang, tinggi-tinggi
lalu putus dan diperebutkan anak-anak itu.

Ia ingin menjadi surat yang dikirim
ke sebuah rumah yang tak begitu jelas alamatnya.

Tapi ia sebutir batu akik yang diletakkan
perlahan-lahan, sangat hati-hati, di hatimu.

Sumber: Ayat-Ayat Api (2000)

Analisis Puisi:

Puisi "Akik" karya Sapardi Djoko Damono merupakan sebuah karya yang sederhana namun sarat akan makna dan simbolisme.

Simbolisme Batu Akik: Batu akik dalam puisi ini tidak hanya dianggap sebagai batu permata biasa, melainkan juga memiliki makna yang dalam. Batu akik menjadi simbol kehadiran yang sangat berharga dan berkesan dalam kehidupan seseorang. Ia mewakili kenangan, keindahan, dan makna yang terpendam.

Ketelitian dan Hati-Hati: Penggunaan kata-kata "perlahan-lahan" dan "sangat hati-hati" menunjukkan pentingnya ketelitian dan kehati-hatian dalam menempatkan batu akik di hati. Ini bisa diartikan sebagai cara seseorang menghargai dan memperlakukan ingatan, pengalaman, atau hubungan yang berharga.

Keinginan dan Harapan Batu Akik: Meskipun batu akik menjadi bagian dari hati, ia tetap memiliki keinginan dan harapan. Batu akik ingin menjadi seperti layang-layang yang tinggi, surat yang dikirim, atau sebuah kenangan yang abadi. Namun, keberadaannya tetap sederhana dan terletak di hati seseorang dengan kehati-hatian.

Perubahan dan Perpisahan: Referensi terhadap layang-layang yang putus dan diperebutkan anak-anak menggambarkan siklus perubahan dan perpisahan dalam kehidupan. Hal ini mencerminkan kerapuhan dan ketidakkekalan hubungan, meskipun memiliki nilai yang tinggi.

Keterbatasan dan Kehadiran: Meskipun batu akik menjadi simbol yang berharga, ia tetap memiliki keterbatasan. Kehadirannya seperti surat yang tidak jelas alamatnya, menunjukkan bahwa dalam kehidupan, ada aspek yang tidak terlalu jelas dan pasti.

Puisi "Akik" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah perenungan tentang harga kenangan, hubungan, dan makna dalam kehidupan seseorang. Melalui simbolisme batu akik, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai yang tersembunyi dalam kehidupan sehari-hari, serta pentingnya menghargai dan merawat hubungan dan kenangan yang berharga.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Akik
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.