Puisi: Terbangnya Burung (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Terbangnya Burung" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan kompleksitas dan keindahan alam semesta serta keberadaan yang tak terucapkan ...
Terbangnya Burung

Terbangnya burung
hanya bisa dijelaskan
dengan bahasa batu
bahkan cericitnya
yang rajin memanggil fajar
yang suka menyapa hujan
yang melukis sayap kupu-kupu
yang menaruh embun di daun
yang menggoda kelopak bunga
yang paham gelagat cuaca
hanya bisa disadur
ke dalam bahasa batu
yang tak berkosa kata
dan tak bernahu
lebih luas dari fajar
lebih dalam dari langit
lebih pasti dari makna
sudah usai sebelum dimulai
dan sepenuhnya abadi
tanpa diucapkan sama sekali.

1994

Sumber: Hujan Bulan Juni (1994)

Analisis Puisi:

Puisi "Terbangnya Burung" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah refleksi yang mendalam tentang alam, keberadaan, dan makna yang terkandung di dalamnya. Dengan menggunakan metafora burung dan bahasa batu, Damono menggambarkan kompleksitas dan keindahan alam semesta serta keberadaan yang tak terucapkan namun sangat kaya makna.

Metafora Burung: Burung dalam puisi ini menjadi simbol kebebasan, keindahan, dan kehidupan yang mengalir dengan alam. Terbangnya burung melambangkan perjalanan hidup dan keberadaan yang tak terkekang.

Bahasa Batu: Bahasa batu dalam puisi ini melambangkan keadaan alam yang tak terungkapkan namun sangat kaya akan makna. Batu sebagai elemen alam yang kaku dan diam menjadi perwakilan dari keberadaan yang lebih luas dan lebih dalam dari sekadar kata-kata.

Hubungan dengan Alam: Puisi ini menyoroti hubungan manusia dengan alam. Damono menekankan bahwa alam memiliki bahasa dan kebijaksanaan sendiri yang melampaui pemahaman manusia. Alam memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan mengungkapkan keindahannya melalui simbol-simbol seperti burung dan bahasa batu.

Ketidakterucapan Makna: Makna yang terkandung dalam alam seringkali tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Bahasa batu yang disebutkan dalam puisi mencerminkan keberadaan yang tak terucapkan namun sangat kuat dan abadi.

Kekuatan Alam: Alam digambarkan sebagai entitas yang lebih besar dan lebih kuat daripada manusia. Ia memiliki kebijaksanaan dan kekuatan yang melampaui pemahaman manusia, seperti dalam kemampuan burung untuk terbang dan bahasa batu yang mengandung makna yang dalam.

Dalam keseluruhan puisi, Sapardi Djoko Damono mengajak pembaca untuk merenungkan keindahan dan kompleksitas alam semesta serta menghargai keberadaan yang tak terucapkan namun sangat kaya makna. Puisi ini menegaskan bahwa alam memiliki bahasa dan kebijaksanaan sendiri yang perlu dihargai dan dipahami oleh manusia.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Terbangnya Burung
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.