Puisi: Tambah Satu (Karya Acep Syahril)

Puisi "Tambah Satu" karya Acep Syahril merenungkan makna usia, perubahan fisik, dan hikmah yang terkandung dalam setiap tahun yang ditambahkan.
Tambah Satu 


Syukurlah kawan
usiamu tambah satu sehingga kita masih bisa bercengkrama di kontrakan ini bercerita tentang banyak hal dengan bahasa yang kita punya
gotong royong membersihkan pekarangan dari kejahatan hewan pengerat atau polusi negara yang lebih ganas dari fasciola hepatica.

Karena kita tau tikus adalah hewan paling rajin cari makan sekaligus perusak yang merugikan banyak orang seperti koruptor
maling dengan wajah bercahaya berwibawa dan seolah-olah sangat bijaksana mengancam ratusan juta nyawa
sedangkan cacing hati hanya sejenis parasit kecil tanpa dubur yang hidup meminta di hati hewan dan manusia sejak sebelum hawa dicinta.

Syukurlah kawan
rambutmu tambah satu warna tumbuh bebas dan berubah secara alamiah berproses dari akar yang tertanam di folikel tanpa harus mengikuti mode hingga terasa lebih enjoy berpenampilan di rumah sederhana yang dipercaya pemiliknya dari tahun ke tahun.

Karena hidup berlebihan sangat tidak bagus apalagi banyak biaya yang harus dikeluarkan demi merawat dan menerus-lunaskan kontrakan ini.

Syukurlah kawan
matamu tambah satu lagi ketika dunia kian singkat 'tuk digapai ketika jarak pandang tak lagi menjadi fokus pembicaraan dan ketika mata-hatimu kian peka terhadap belaian tangan-tangan Tuhan.

Karena dunia tak lebih dari elektrokardiogram yang mencatat kerja jantungmu dengan komunikasi yang tak perlu mengeluarkan busa sementara kau makin yakin akan segala kebaikan yang kau semai di sungsum anak-anakmu.

Syukurlah kawan
encokmu tambah satu kerutmu tambah satu
dan terima kasih kawan puisiku juga tambah satu.


Indramayu

Analisis Puisi:
Puisi "Tambah Satu" karya Acep Syahril adalah ekspresi perasaan syukur dan apresiasi terhadap usia dan perubahan yang terjadi seiring berjalannya waktu. Melalui bahasa yang sederhana namun mendalam, penyair mengajak kita merenungkan makna usia, perubahan fisik, dan hikmah yang terkandung dalam setiap tahun yang ditambahkan.

Judul Puisi: Judul "Tambah Satu" menciptakan perasaan antusiasme dan harapan. Ini menggambarkan penambahan usia seseorang, yang sering kali dianggap sebagai momen penting dalam hidup.

Perasaan Syukur: Puisi ini mengungkapkan perasaan syukur terhadap penambahan usia dan perubahan yang terjadi pada seseorang. Penyair merayakan usia temannya dan merenungkan berbagai aspek kehidupan yang dihargai dengan bertambahnya usia.

Pesan tentang Kehidupan: Puisi ini mengajak kita untuk memandang positif perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Penambahan usia, meskipun seringkali dihubungkan dengan perubahan fisik, juga dapat dihubungkan dengan pertumbuhan spiritual dan kebijaksanaan yang diperoleh sepanjang perjalanan hidup.

Gambaran Sehari-hari: Puisi ini menggambarkan momen-momen sehari-hari dalam hidup, seperti membersihkan pekarangan, merawat penampilan, dan merenungkan mata. Hal ini memberikan kesan bahwa kebahagiaan dapat ditemukan dalam hal-hal sederhana dan perasaan syukur terhadap hal-hal tersebut dapat memperkaya kehidupan.

Bahasa yang Sederhana: Puisi ini ditulis dengan bahasa yang sederhana, membuatnya mudah dipahami oleh pembaca. Namun, meskipun sederhana, kata-kata dalam puisi ini memiliki makna mendalam dan penuh arti.

Puisi "Tambah Satu" adalah ungkapan perasaan syukur dan apresiasi terhadap penambahan usia dan perubahan dalam hidup. Penyair merayakan usia temannya dan mengajak kita untuk merenungkan nilai-nilai positif yang terkandung dalam setiap tahun yang ditambahkan. Puisi ini mengingatkan kita untuk bersyukur atas momen-momen sederhana dalam kehidupan yang seringkali diabaikan.

"Puisi: Tambah Satu (Karya Acep Syahril)"
Puisi: Tambah Satu
Karya: Acep Syahril
© Sepenuhnya. All rights reserved.