Puisi: Dalam Matamu (Karya Amir Hamzah)

Puisi "Dalam Matamu" karya Amir Hamzah menggambarkan perasaan cinta dan keindahan alam melalui penggunaan imaji-imaji alam dan bahasa yang ....
Dalam Matamu


Tanahku sayang berhamparkan daun
bersinar cahaya lemah gemilang
dari jauh datang mengalun
suara menderu selang-menyelang.

Renggang rapat berpegang jari
kita mendaki bukit tanahmu
dinda berkhabar bijak berperi
kelu kanda kerana katamu.

Berhenti kita sejurus lalu
berdekatan duduk sentosa semata
hatiku sendu merindu cumbu
kesuma sekaki abang kelana.

Hilang himpau air terjun
bunga rimba bertudung lingkup
kanda memangku sekar suhun
lampai permai mata tertutup.

Remuk redam duka di dada
di hanyutkan arus dewa bahagia
menjelma kanda di bibir kesumba
rasa menginyam madu swarga.

Dalam matamu tenang sentosa
kanda memungut bunga percaya
japa-mantera di kala duka
pelerai rindu di malam cuaca.

Dalam matamu jernih bersih
kanda kumpulkan mutiara cinta
akan tajuk mahkota kasih
kanda sembahkan kepada bonda.

Sumber: Buah Rindu (1941)

Analisis Puisi:
Puisi Dalam Matamu" adalah karya penyair Indonesia terkenal, Amir Hamzah. Puisi ini menggambarkan perasaan cinta dan keindahan alam melalui penggambaran-penggambaran yang indah dan menggugah. Penggunaan imaji-imaji alam dan perasaan yang mendalam menciptakan suasana yang intim dan romantis dalam puisi ini.

Cinta dan Keindahan Alam: Puisi ini menggambarkan perasaan cinta yang dalam melalui imaji-imaji alam. Penggunaan gambaran alam seperti "Tanahku sayang berhamparkan daun" dan "suara menderu selang-menyelang" menciptakan latar belakang yang romantis dan indah. Cinta diungkapkan melalui hubungan manusia dengan alam yang memancarkan keindahan dan kehangatan.

Sentuhan Romantis: Puisi ini menyampaikan perasaan cinta dengan cara yang romantis dan intim. Penggunaan bahasa yang lembut dan penuh perasaan seperti "hatiku sendu merindu cumbu" dan "rasa menginyam madu swarga" menciptakan suasana perasaan yang kuat antara dua orang yang saling mencintai.

Hubungan Manusia dengan Alam: Puisi ini menunjukkan hubungan manusia dengan alam sebagai latar belakang yang memperkuat perasaan cinta. Gambaran alam, seperti bukit, tanah, dan bunga, menjadi metafora yang merefleksikan perasaan dalam puisi. Ini menggambarkan bagaimana alam dapat menjadi saksi dan tempat untuk menggambarkan perasaan cinta yang dalam.

Perasaan Rindu dan Kekaguman: Perasaan rindu dan kekaguman terhadap objek cinta juga tercermin dalam puisi ini. Penggunaan bahasa seperti "merindu cumbu" dan "kumpulkan mutiara cinta" menciptakan gambaran perasaan rindu dan pengagungan. Rasa rindu dan kekaguman ini menjadi pendorong bagi pemahaman perasaan cinta yang lebih dalam.

Keselarasan dan Kebersamaan: Puisi ini menggambarkan suasana kedamaian dan kebersamaan antara dua individu yang saling mencintai. Gambaran "Berhenti kita sejurus lalu / berdekatan duduk sentosa semata" menciptakan gambaran kebersamaan dan kedamaian di tengah alam yang indah.

Amir Hamzah
Puisi: Dalam Matamu
Karya: Amir Hamzah

Biodata Amir Hamzah:
  • Amir Hamzah memiliki nama lengkap Tengku Amir Hamzah Pangeran Indra Putera.
  • Amir Hamzah adalah salah satu sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru (angkatan '30-an atau angkatan 1933).
  • Amir Hamzah lahir pada tanggal 28 Februari 1911 di Binjai, Langkat, Sumatra Utara.
  • Ayahnya bernama Tengku Muhammad Adil (meninggal dunia pada tahun 1933).
  • Ibunya bernama Tengku Mahjiwa (meninggal dunia pada tahun 1931).
  • Amir Hamzah menikah dengan seorang perempuan bernama Kamiliah pada tanggal 1937. Pernikahan ini tersebut dikaruniai seorang anak bernama Tengku Tahura.
  • Amir Hamzah meninggal dunia pada tanggal 20 Maret 1946.
  • Amir Hamzah adalah salah satu pendiri majalah sastra Pujangga Baru (bersama Sutan Takdir Alisjahbana dan Armijn Pane) pada tahun 1932.
  • Dalam dunia sastra, Amir Hamzah diberi julukan Raja Penyair Zaman Pujangga Baru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.