Puisi: Karena Kasihmu (Karya Amir Hamzah)

Puisi "Karena Kasihmu" mengungkapkan perasaan cinta yang mendalam dan keinginan yang kuat untuk bersatu dengan kekasihnya.
Karena Kasihmu

Karena kasihmu
Engkau tentukan
sehari lima kali kita bertemu.

Aku inginkan rupamu
ku lebihi sekali
sebelum cuaca menali sutera.

Berulang-ulang kuintai-intai
terus menerus kurasa-rasakan
sampai sekarang tiada tercapai
hasrat sukma idaman badan.

Pujiku dikau laguan kawi
datang turun dari datukku
di hujung lidah engkau letakkan
piatu teruna di tengah gembala.

Sunyi sepi pitunang poyang
tidak merentak dendang dambaku
layang lagu tiada melangsing
haram gemercing genta rebana.

Hatiku, hatiku
hatiku sayang tiada bahagia
hatiku kecil berduka raya
hilang ia yang dilihatnya.

Sumber: Nyanyi Sunyi (1937)

Analisis Puisi:
Puisi "Karena Kasihmu" adalah karya dari penyair Indonesia terkenal, Amir Hamzah. Puisi ini mengungkapkan perasaan cinta yang mendalam dan keinginan yang kuat untuk bersatu dengan kekasihnya.

Tema Cinta yang Intens: Puisi ini secara jelas menggambarkan tema cinta yang sangat mendalam. Penyair mengekspresikan rasa cintanya yang kuat kepada kekasihnya dan keinginan untuk bersatu dengannya. Kasih yang dirasakan penyair sangat besar, sehingga ia merasa ingin bertemu dengan kekasihnya sehari lima kali.

Keinginan yang Kuat: Puisi ini mencerminkan keinginan yang kuat untuk melihat wajah kekasihnya. Penyair merasa tidak puas dengan hanya bertemu sekali, bahkan ingin melebihi itu. Ini mencerminkan kerinduan yang mendalam terhadap sosok yang dicintainya.

Bahasa yang Romantis: Amir Hamzah menggunakan bahasa yang sangat romantis dalam puisi ini. Ia merinci keinginan dan perasaannya dengan kata-kata yang indah, seperti "cuaca menali sutera" dan "datang turun dari datukku." Bahasa ini menambah intensitas perasaan cinta yang diungkapkan dalam puisi.

Perasaan Kehilangan: Puisi ini juga mencerminkan perasaan kehilangan. Penyair merasa tidak bahagia dan berduka karena tidak dapat memenuhi keinginannya untuk bersatu dengan kekasihnya. Ini menciptakan perasaan sedih dan kecil dalam hatinya.

Hubungan dengan Budaya: Puisi ini mencakup unsur-unsur budaya Indonesia, seperti "laguan kawi" dan "genta rebana." Hal ini menunjukkan kedalaman budaya penyair dan bagaimana budaya tersebut memengaruhi ekspresinya dalam puisi.

Puisi "Karena Kasihmu" adalah ungkapan perasaan cinta yang mendalam dan keinginan yang kuat untuk bersatu dengan kekasih. Amir Hamzah menggunakan bahasa yang romantis dan menggambarkan perasaan perasaan cinta yang mendalam dalam puisi ini. Puisi ini juga mencerminkan perasaan kehilangan dan kebahagiaan yang belum tercapai.

Tengku Amir Hamzah
Puisi: Karena Kasihmu
Karya: Amir Hamzah

Biodata Amir Hamzah:
  • Amir Hamzah memiliki nama lengkap Tengku Amir Hamzah Pangeran Indra Putera.
  • Amir Hamzah adalah salah satu sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru (angkatan '30-an atau angkatan 1933).
  • Amir Hamzah lahir pada tanggal 28 Februari 1911 di Binjai, Langkat, Sumatra Utara.
  • Ayahnya bernama Tengku Muhammad Adil (meninggal dunia pada tahun 1933).
  • Ibunya bernama Tengku Mahjiwa (meninggal dunia pada tahun 1931).
  • Amir Hamzah menikah dengan seorang perempuan bernama Kamiliah pada tanggal 1937. Pernikahan ini tersebut dikaruniai seorang anak bernama Tengku Tahura.
  • Amir Hamzah meninggal dunia pada tanggal 20 Maret 1946.
  • Amir Hamzah adalah salah satu pendiri majalah sastra Pujangga Baru (bersama Sutan Takdir Alisjahbana dan Armijn Pane) pada tahun 1932.
  • Dalam dunia sastra, Amir Hamzah diberi julukan Raja Penyair Zaman Pujangga Baru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.