Puisi: Peti Ukir Jepara (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Peti Ukir Jepara" karya Diah Hadaning menggambarkan peti kayu ukir khas Jepara yang mengandung makna budaya, nilai tradisional, dan ...
Peti Ukir Jepara


Peti ukir kayu jati
gambar gajah dan elung bumi
diukir tangan lelaki bernama bapa
kubuka hanya setiap syura.

Pundit-pundi tak pernah kami miliki
orang-orang run-temurun Ki Suto Kluthuk
miliknya hanya ukiran hati
begitu masih ada yang tega mengkhianati
orang bilang ujian bagai kalung merjan
mengingkari leher jenjang kehidupan.

Peti ukir kayu jati tua
hadirkan fatwa maya orang utara
setiap syura bertambah beratnya
oleh setetes air mata.


Teratak Gondosuli, Syura, 2007

Analisis Puisi:
Puisi "Peti Ukir Jepara" karya Diah Hadaning menggambarkan peti kayu ukir khas Jepara yang mengandung makna budaya, nilai tradisional, dan sejarah di dalamnya. Melalui puisi ini, penyair menyajikan gagasan-gagasan tentang seni, keberlanjutan, dan penghormatan terhadap warisan budaya.

Simbolisme Peti Ukir: Peti kayu ukir digunakan sebagai simbol dalam puisi ini. Ini mencerminkan kekayaan seni dan budaya Jepara, yang dipersembahkan dalam bentuk peti. Peti kayu ini mengandung gambar-gambar seperti gajah dan elang bumi, menciptakan sebuah ikon budaya yang berharga.

Warisan Budaya: Penyair merujuk pada "orang-orang run-temurun" yang menyebut Ki Suto Kluthuk dan warisan budayanya. Ini menekankan pentingnya melestarikan budaya dan seni ukir tradisional yang telah diturunkan dari generasi ke generasi.

Nilai Tradisional: Puisi ini menggambarkan nilai-nilai tradisional yang dihormati dalam masyarakat Jepara. Menggantungkan "kalung merjan" pada leher adalah sebuah simbol yang menggambarkan komitmen terhadap nilai-nilai dan warisan budaya.

Keabadian: Peti ini digambarkan sebagai sesuatu yang hanya "kubuka setiap syura." Ini bisa dimaknai sebagai simbol keberlanjutan, di mana nilai-nilai budaya dan seni ukir khas Jepara tetap hidup di dalamnya.

Bobot Emosional: Penyair menyebut bahwa "setiap syura bertambah beratnya oleh setetes air mata." Ini menggambarkan bahwa peti kayu ini juga berat secara emosional, mengandung makna dan kenangan yang dalam.

Penghormatan Terhadap Seni dan Budaya: Puisi ini menyiratkan penghormatan terhadap seni ukir tradisional dan budaya yang melekat dalam peti kayu tersebut. Ini juga merupakan sebuah pengakuan terhadap warisan budaya yang patut dilestarikan.

Puisi "Peti Ukir Jepara" menciptakan gambaran yang kaya tentang seni dan budaya Jepara yang berharga. Ini menggambarkan sebuah objek fisik, peti ukir, yang mencerminkan warisan budaya dan nilai-nilai tradisional yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Puisi ini adalah sebuah penghormatan terhadap seni dan budaya yang membentuk identitas Jepara.

"Puisi: Peti Ukir Jepara (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Peti Ukir Jepara
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.