Puisi: Candi Mendut (Karya Sanusi Pane)

Puisi "Candi Mendut" karya Sanusi Pane menggambarkan suasana yang tenang dan damai di dalam candi Budha yang kuno. Sanusi Pane dengan indahnya ...
Candi Mendut

Di dalam ruang yang kelam terang
Berhala Budha di atas takhta,
Wajahnya damai dan tenung tenang,
Di kiri dan kanan Bodhisatwa.

Waktu berhenti di tempat ini
Tidak berombak, diam semata;
Azas berlawan bersatu diri,
Alam sunyi, kehidupan rata.

Diam hatiku, jangan bercita,
Jangan kau lagi mengandung rasa,
Mengharap bahagia dunia Maya.

Terbang termenung, ayuhai, jiwa,
Menuju kebiruan angkasa,
Kedamaian Petala Nirwana.

Sumber: Madah Kelana (1931)

Analisis Puisi:

Puisi "Candi Mendut" karya Sanusi Pane menggambarkan suasana yang tenang dan damai di dalam candi Budha yang kuno. Sanusi Pane dengan indahnya menggambarkan pengalaman spiritual dan refleksi dalam suasana yang sunyi dan khusyuk di dalam candi tersebut.

Keberadaan dalam Ruang Spiritual: Penyair merenungi keberadaannya di dalam ruang candi yang kelam terang, di mana berhala Budha dan Bodhisatwa duduk dengan damai di atas takhta. Atmosfir candi yang kuno dan tenang mengundang penyair untuk merenung dan mengalami suasana spiritual yang mendalam.

Waktu dan Kesunyian: Puisi ini menyampaikan perasaan bahwa waktu tampak berhenti di dalam candi tersebut. Kesunyian dan ketenangan menciptakan suasana yang tak berubah dan diam semata. Alam sunyi menggambarkan keadaan di mana pikiran penyair menjadi jernih dan fokus pada kehadiran spiritual.

Penolakan terhadap Dunia Maya: Penyair menyarankan untuk menolak dunia maya dan perasaan-perasaan duniawi. Dalam suasana yang sunyi dan khusyuk di dalam candi, penyair merasa terbebaskan dari beban perasaan dan harapan-harapan yang berkaitan dengan dunia luar.

Menuju Kedamaian Nirwana: Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan spiritual menuju kedamaian Nirwana. Dengan mengarahkan jiwa menuju kebiruan angkasa, penyair mengejar kedamaian dan keselarasan dengan alam semesta.

Puisi "Candi Mendut" karya Sanusi Pane adalah sebuah meditasi tentang pengalaman spiritual di dalam ruang candi Budha yang kuno. Dengan menggambarkan suasana yang sunyi, penyair menyampaikan pesan tentang penolakan terhadap dunia maya dan pencarian menuju kedamaian Nirwana. Ini membuat puisi ini menjadi sebuah perenungan yang mendalam tentang eksistensi manusia dan pencarian makna spiritual dalam keheningan dan kesunyian.

Sanusi Pane
Puisi: Candi Mendut
Karya: Sanusi Pane

Biodata Sanusi Pane:
  • Sanusi Pane lahir pada tanggal 1 Agustus 1905 di Sungai Puar, Sumatra Barat, Indonesia.
  • Ia adalah seorang sastrawan, politisi, dan intelektual Indonesia yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia sastra Indonesia pada pertengahan abad ke-20.
  • Sanusi Pane meninggal dunia pada tanggal 2 April 1968 2 Januari 1968 (pada usia 62) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.