Puisi: Bukan Binatang Pembangun Sarang (Karya Sosiawan Leak)

Puisi "Bukan Binatang Pembangun Sarang" karya Sosiawan Leak adalah sebuah refleksi kritis tentang kebebasan, ketergantungan, dan konsep hidup yang ...
Bukan Binatang Pembangun Sarang


Aku bukan binatang pembangun sarang
hingga selalu menemu kebebasan yang merdeka
kala istirah atau mengembara
tanpa tergantung kepada rumah dan kandang.

Aku bukan binatang pembangun sarang
maka biarkan orang-orang terusir dari mukimnya
di desa, di kota bahkan di Gaza
yang kau perlu cuma, lihatlah diriku
menitip keturunan di berbagai sarang
membuang sejarah dan masa depan
sebagaimana mendepak kecengengan
bercerai dari ketergantungan
sambil mengusir kebersamaan
dan meyakini diri sebagai pusat pemujaan.

Aku bukan binatang pembangun sarang
berbeda dengan kamu
yang mengaung-agungkan kemapanan
kehidupan yang sempurna dengan papan hunian
simbol kemewahan berkeluarga, bernegara
yang kadang mengkhianati
kebebasan diri yang mandiri
menggerogoti keliaran
yang kadang lebih menemu makna
dalam hidup sejati!


Solo, 2009

Analisis Puisi:
Puisi "Bukan Binatang Pembangun Sarang" karya Sosiawan Leak adalah sebuah refleksi kritis tentang kebebasan, ketergantungan, dan konsep hidup yang berbeda antara individu dan masyarakat. Puisi ini mengeksplorasi perbedaan pandangan tentang rumah, keterikatan, dan kebebasan antara manusia dan binatang.

Kontras Manusia dan Binatang: Puisi ini menggunakan perbandingan antara manusia dan binatang untuk menyampaikan pesannya. Penyair menegaskan bahwa ia "bukan binatang pembangun sarang," yang menunjukkan bahwa ia tidak terikat pada konsep rumah atau tempat tinggal yang tetap. Dalam konteks ini, "sarang" dapat diartikan sebagai simbol keterikatan pada tempat dan kestabilan.

Ketergantungan dan Kebebasan: Penyair mengeksplorasi konsep ketergantungan dan kebebasan. Dalam puisi ini, "kebebasan yang merdeka" dijelaskan sebagai aspek penting dalam hidup individu. Pilihan untuk tidak terikat pada rumah atau sarang menggambarkan hasrat akan kemerdekaan dan fleksibilitas, yang berkontras dengan kebutuhan manusia untuk memiliki tempat tinggal yang tetap.

Kritik terhadap Konsep Kemapanan: Puisi ini mencerminkan pandangan kritis terhadap konsep kemapanan dalam kehidupan manusia. Penyair mengkritik pandangan masyarakat yang mengaung-agungkan rumah dan keluarga sebagai simbol kemapanan dan kesuksesan. Pandangan ini dapat mengakibatkan ketergantungan dan kehilangan kebebasan yang sejati.

Pengorbanan Sejarah dan Masa Depan: Puisi ini juga mengkritik pengorbanan sejarah dan masa depan dalam upaya untuk mencapai kestabilan material. "Membuang sejarah dan masa depan" mencerminkan penekanan pada hidup dalam momen sekarang dan mengabaikan nilai-nilai warisan dan perencanaan untuk masa depan.

Menemukan Makna dalam Keliaran: Puisi ini mengajak untuk menemukan makna dalam "keliaran," yaitu kebebasan untuk menjelajah dan mengalami kehidupan. Keliaran ini dianggap sebagai sumber makna yang lebih dalam dalam hidup sejati, dibandingkan dengan kekangan dan ketergantungan pada konsep kemapanan.

Puisi "Bukan Binatang Pembangun Sarang" adalah sebuah refleksi kritis tentang kebebasan, ketergantungan, dan konsep hidup yang berbeda antara individu dan masyarakat. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna kebebasan sejati dan nilai-nilai yang mungkin terkikis oleh pandangan konvensional tentang kemapanan dan kestabilan.

Sosiawan Leak
Puisi: Bukan Binatang Pembangun Sarang
Karya: Sosiawan Leak

Biodata Sosiawan Leak:
  • Sosiawan Leak (nama asli Sosiawan Budi Sulistyo) lahir pada tanggal 23 September 1967 di Kampung Somadilagan, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.