Puisi: Mana Aku Kenal Rakyat Itu (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Mana Aku Kenal Rakyat Itu" merangsang pemikiran kritis pembaca terhadap realitas sosial yang rumit dan sering kali tidak adil. Dengan ...
Mana Aku Kenal Rakyat Itu


Siapa itu rakyat? Dimana alamat mukim mereka, bagaimana potret nafkah mereka, tunjukkan konfigurasi kesehatan mereka, tolong perjelas status mutakir demografi sesungguhnya.

Karena itu di masa puncak kelaparan saya dengan ringan bisa makan di pesta perkawinan yang satu porsi tagihan lima puluh ribu rupiahnya, setara untuk mengisi perut 50 orang miskin perkotaan dan pedesaan, dengan musik Kopi Dangdut bising memecah gendang telinga.

Siapa itu rakyat? Kalau tak silap rakyat adalah kumpulan selugu-lugu wajah, gampang dibariskan, mudah dicatat sebagai sederetan angka, menerima saja dihujani sejuta kata-kata dengan perangai tak banyak tingkahnya.

Karena itu di waktu satu bangsa ditebas sengsara saya enteng-enteng saja melahap daging bulat smorgasbord Skandinavia dan rijstafel Hindia Belanda seporsi seratus ribu rupiahnya, setara untuk melepaskan pedih lambung sekali makan 100 orang miskin kota dan desa, sementara daun telingaku di acara ulang tahun itu dipijat-pijat lagu Kukuruku Amerika Latin yang merdu itu.

Siapa itu rakyat? Di mana kawasan geografi mereka, bagaimana lapisan asli populasi mereka, peragakan patologi pencernaan mereka, lalu perinci naik-turun tensi rohani orang-orang itu yang sesungguhnya.

Sebagai penimbang rasa betapa saya luar bisa pendusta.


1998

Sumber: Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (1998)

Analisis Puisi:
Puisi "Mana Aku Kenal Rakyat Itu" karya Taufiq Ismail menggambarkan pandangan ironis penyair terhadap konsep "rakyat" dan mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan kompleks seputar identitas, ketidaksetaraan, dan paradoks sosial.

Interogasi Identitas Rakyat: Penyair membuka puisi dengan serangkaian pertanyaan yang menginterogasi identitas dan keadaan rakyat. Dia mencari alamat, potret nafkah, konfigurasi kesehatan, dan demografi sesungguhnya dari kelompok yang disebut sebagai "rakyat." Pertanyaan-pertanyaan ini menciptakan gambaran ketidakjelasan dan kompleksitas dalam memahami siapa sebenarnya yang dimaksud dengan "rakyat."

Ironi Ketidaksetaraan Sosial: Puisi ini mengeksplorasi ketidaksetaraan sosial melalui perbandingan antara kehidupan penyair dan realitas rakyat yang dijelaskan. Ironi muncul ketika penyair menggambarkan kemampuannya untuk makan di pesta perkawinan dengan tagihan besar, sementara pada saat yang sama menyinggung kelaparan dan kondisi miskin di kalangan rakyat.

Gambaran Hidup Berganda: Puisi menciptakan gambaran hidup berganda yang dialami penyair. Di satu sisi, dia menghadapi kelaparan dan penderitaan, sementara di sisi lain, dia menikmati kemewahan dan keberlimpahan makanan. Kontras ini menyoroti kesenjangan sosial yang ekstrem dan paradoks dalam kehidupan penyair.

Pertanyaan Filosofis: Dengan pertanyaan-pertanyaan filosofis seperti "Siapa itu rakyat?" dan "Di mana kawasan geografi mereka?" penyair mendorong pembaca untuk merenung tentang esensi dan identitas rakyat. Puisi ini mendorong pertanyaan tentang keadilan sosial, tanggung jawab pribadi, dan pemahaman terhadap sesama manusia.

Satire dan Kritik Sosial: Gaya penulisan Taufiq Ismail cenderung satiris, dan dalam puisi ini, satir digunakan untuk mengkritik realitas sosial. Pilihan kata dan gaya bahasa menciptakan suasana ironi yang menantang pemikiran pembaca terhadap norma dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.

Kritik terhadap Kebohongan Pribadi: Penutup puisi menunjukkan pengakuan diri penyair sebagai seorang pendusta. Hal ini dapat diartikan sebagai refleksi kebohongan-kebohongan pribadi dan realitas sosial yang dihadapi penyair. Ungkapan ini merangkum tema ironi dan konflik dalam puisi.

Puisi "Mana Aku Kenal Rakyat Itu" merangsang pemikiran kritis pembaca terhadap realitas sosial yang rumit dan sering kali tidak adil. Dengan menggabungkan pertanyaan filosofis, ironi, dan satir, Taufiq Ismail menciptakan sebuah karya yang mengajak pembaca untuk merenung tentang perbedaan dan kesamaan dalam masyarakat.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Mana Aku Kenal Rakyat Itu
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.