Puisi: Surat dari Lampung (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Surat dari Lampung" karya Taufiq Ismail menggambarkan kehidupan dan suasana di daerah Lampung dengan gambaran yang indah dan penuh warna ...
Tegineneng, 8 Juli 1959 (km 37, Tanjungkarang)
Yth. Sdr. S.N. Ratmana Lingga 16, Semarang

Surat dari Lampung (1)


Salam bahagia, Rat apa kabar kau di Jawa 
adakah sehat sejahtera
Alhamdulillah kami di Lampung wal-afiat sekeluarga

Ladang kami telah terang berbulan
 merambah lalang padi 
rawa pun habis dituai padi gadis berjumbai-jumbai penating lumbung setahun paya bencah 24 rantai kambing kacang selalu bunting-bunting sapi pun tambah besar antara rerumputan dan semak petai cina randu durian 'kan mulai berbunga.

Di selatan kebun jeruk berputik rata rindang-rindang bagai perawan muda hijaunya di bumi melandai dibuai kulik elang kelepak burung podang.


Surat dari Lampung (2)


Sekali-sekali singgah datuk berbaju belang bengkarung tak berbunyi menyelami laut lalang dalam pelintasan malam atau topan yang menghalau bukit dan memutar berjuta daunan babi liar yang membuat sawan dengan moncong tembilang.

Anak-anak menangis malam ditenggeri flu dan malaria istriku matanya makin dalam luruh dari kehidupan kota.


Surat dari Lampung (3)


Tapi bila malam lembayung dan antara kapas langit bulan berdayung temaram di atas tetangkai jeruk rawa dengan wajah kaca hitam mengunjur dan menggeliat ke hulu bagai perempuan berahim subur dan angin yang mengaliri pepohonan membawa nafas Tuhan
dan kami beranak-pinak di atas tikar pandan, berdiam setelah berimam empat rakaat mendengungkan Qur'an dan shalawat.

Doa syukur dipanjatkan
doa pelindung dipagarkan
doa berkat ditanamkan.


Surat dari Lampung (4)


Rat, kapan kau mau datang berlepas lelah dari kehidupan kota yang panas dan mengering
di sini randu rambutan mulai berbunga di padang lalang kita berburu kijang dan siul burung kutilang rawa, perempuan subur itu menggeliat di ranjangnya bencah.


Surat dari Lampung (5)


Dan bila langit memicingkan matanya biru hitam kita 'kan mengunjur.
Terlena dibuai istirah yang dalam


Sumber: Mimbar Indonesia (Oktober, 1959)

Analisis Puisi:
Puisi "Surat dari Lampung" karya Taufiq Ismail menggambarkan kehidupan dan suasana di daerah Lampung dengan gambaran yang indah dan penuh warna. Puisi ini membawa pembaca merenung tentang kehidupan pedesaan, keindahan alam, serta perasaan dan pengalaman manusia yang hidup di sana.

Gambaran Alam dan Kehidupan Pedesaan: Puisi ini membawa pembaca merasakan suasana alam di Lampung. Gambaran ladang yang terang dengan bulan yang merambah lalang padi, serta pemandangan pohon-pohon dan buah-buahan yang mulai berbunga, menciptakan gambaran alam yang subur dan produktif. Deskripsi kebun jeruk yang berputik dan kehidupan liar di sekitarnya menunjukkan keragaman hayati dan kekayaan alam yang dimiliki daerah tersebut.

Kontras Alam dan Tantangan Kehidupan: Meskipun gambaran alam indah, puisi ini juga menggambarkan tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat Lampung. Penggambaran datuk berbaju belang yang datang dari laut menggambarkan cuaca buruk atau badai yang mengganggu daerah tersebut. Anak-anak yang sakit, istri yang lemah, dan penyakit seperti flu dan malaria menjadi tantangan bagi kehidupan sehari-hari.

Religi dan Kehidupan Beragama: Puisi ini juga menyiratkan kehidupan religius masyarakat Lampung. Ada perbincangan tentang malam lembayung, langit bulan, dan pandangan langit yang menyentuh aspek spiritual. Doa, imam empat rakaat, Qur'an, dan shalawat menggambarkan kehidupan beragama yang dijalani oleh masyarakat di tengah kondisi alam dan kehidupan sehari-hari.

Perjumpaan dan Rindu: Pada bagian terakhir puisi, tergambar perasaan rindu dan harapan untuk bertemu. Permintaan kepada Rat (kemungkinan nama penerima surat) untuk datang ke Lampung menggambarkan kerinduan akan kehadiran orang yang dicintai dan lelah dari kehidupan di kota. Gambaran langit yang memicingkan matanya dan terlena dibuai istirah mengakhiri puisi dengan kesan ketenangan dan harapan.

Puisi "Surat dari Lampung" karya Taufiq Ismail adalah gambaran yang indah tentang alam, kehidupan pedesaan, tantangan, dan nilai-nilai religius di daerah Lampung. Puisi ini merangkul keindahan dan kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat Lampung, serta merenungkan tentang arti hidup, perjumpaan, dan harapan. Dengan bahasa yang indah dan deskripsi yang kaya, puisi ini berhasil menciptakan atmosfer yang kuat dan mengundang pembaca untuk meresapi setiap kata dan makna yang terkandung di dalamnya.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Surat dari Lampung
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.