Puisi: Kali Hitam (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Kali Hitam" karya W.S. Rendra menggambarkan sungai yang gelap dan misterius, tetapi memiliki makna yang lebih dalam yang ....
Kali Hitam


Kali hitam lewat dengan keluh kesah
kawanan air dari tanah tak bernama
Kali hitam lewat di tanah rendah
Kali hitam beralur di dasar dada.

Mengalir ia. Mengalir. entah dari mana.
Rahasia pertapa dan nestapa.
Sunyi yang lahir dari Tanya.
Betapa menjalar ia, lidah yang berbisa!


Sumber: Empat Kumpulan Sajak (1961)

Analisis Puisi:
Puisi "Kali Hitam" karya W.S. Rendra adalah karya sastra yang singkat namun penuh dengan makna dan simbolisme. Puisi ini menggambarkan sungai yang gelap dan misterius, tetapi memiliki makna yang lebih dalam yang mencerminkan berbagai aspek manusia dan alam.

Gambaran Kali Hitam: Puisi ini menggambarkan "Kali hitam" yang mengalir melalui suatu wilayah. Kali ini digambarkan sebagai sungai yang "beralur di dasar dada," mengisyaratkan bahwa sungai ini mungkin lebih dari sekadar geografi fisik. Istilah "Kali hitam" memberikan kesan ketidakjelasan, kegelapan, dan misteri.

Simbolisme Warna: Warna hitam dalam puisi ini memiliki makna simbolis yang mendalam. Hitam sering kali diasosiasikan dengan misteri, kesunyian, dan aspek-aspek yang tersembunyi dari kehidupan. Dalam puisi ini, warna hitam menggambarkan kedalaman dan kegelapan yang ada di dalam sungai, sekaligus mencerminkan rahasia dan ketidakjelasan.

Air Mengalir: Penggambaran air yang mengalir melalui "tanah tak bernama" dan "tanah rendah" menciptakan gambaran aliran kehidupan yang tak henti-hentinya. Air sering kali dianggap sebagai simbol kehidupan, dan dalam puisi ini, air mengalir melalui tanah dan alam semesta dengan keluh kesah dan misteri yang mengiringinya.

Kontras Antara Sunyi dan Pertanyaan: Puisi ini mengekspresikan kontras antara "Sunyi" dan "Tanya." Sunyi adalah ketenangan dan keheningan, sementara Tanya adalah pertanyaan atau kebingungan. Kontras ini mungkin mencerminkan dualitas dalam kehidupan dan alam semesta, di mana ada momen ketenangan dan kegelapan, sekaligus pertanyaan dan pencarian akan makna.

Bahasa Metaforis: Puisi ini menggunakan bahasa metaforis yang kaya untuk menyampaikan maknanya. Sungai dan air menjadi simbol kehidupan, dan kata-kata seperti "lidah yang berbisa" menambah lapisan ke makna puisi ini. Lidah yang berbisa mungkin mengacu pada kata-kata yang merusak dan merusak, menciptakan konflik dan ketidakjelasan.

Kesimpulan Terbuka: Puisi ini berakhir dengan kata-kata "Betapa menjalar ia, lidah yang berbisa!" yang memberikan kesan ketidakpastian dan pertanyaan yang terbuka. Ini mengundang pembaca untuk merenungkan makna dan signifikansi dari "Kali Hitam" yang mengalir melalui kehidupan dan alam semesta.

Puisi "Kali Hitam" adalah contoh puisi yang singkat namun penuh dengan makna dan simbolisme. Ini menggambarkan alam semesta dan kehidupan dengan cara yang misterius dan mengundang pembaca untuk merenungkan makna yang lebih dalam di balik kata-kata yang digunakan dalam puisi ini.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Kali Hitam
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.