Puisi: Aku Tulis Pamplet Ini (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Aku Tulis Pamplet Ini" merupakan sebuah karya yang menyoroti pentingnya kebebasan berekspresi dan pertukaran pendapat dalam masyarakat.
Aku Tulis Pamplet Ini

Aku tulis pamplet ini
karena lembaga pendapat umum
ditutupi jaring labah-labah
Orang-orang bicara dalam kasak-kusuk
dan ungkapan diri ditekan
menjadi peng-iya-an.

Apa yang terpegang hari ini
bisa luput besok pagi.
Ketidakpastian merajalela.
Di luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-teki,
menjadi mara-bahaya,
menjadi isi kebon binatang.

Apabila kritik hanya boleh lewat saluran resmi,
maka hidup akan menjadi sayur tanpa garam.
Lembaga pendapat umum tidak mengandung pertanyaan.
Tidak mengandung perdebatan.
Dan akhirnya menjadi monopoli kekuasaan.

Aku tulis pamplet ini
karena pamplet bukan tabu bagi penyair.
Aku inginkan merpati pos.
Aku ingin memainkan bendera-bendera semaphore di tanganku.
Aku ingin membuat isyarat asap kaum Indian.

Aku tidak melihat alasan
Kenapa harus diam tertekan dan termangu.
Aku ingin secara wajar bertukar kabar.
Duduk berdebat menyatakan setuju dan tidak setuju.

Kenapa ketakutan menjadi tabir pikiran?
Kekhawatiran telah mencemarkan kehidupan.
Ketegangan telah mengganti pergaulan pikiran yang merdeka.

Matahari menyinari air mata yang berderai menjadi api.
Gelombang angin menyingkapkan keluh kesah
        Yang teronggok bagai sampah.
        Kegamangan. Kecurigaan.
        Ketakutan.
        Kelesuan.

Aku tulis pamplet ini
Karena kawan dan lawan adalah saudara.
Di dalam alam masih ada cahaya.
Matahari tenggelam diganti rembulan.
Lalu besok pagi pasti terbit kembali.
Dan di dalam air lumpur kehidupan,
aku melihat bagai terkaca:
Ternyata kita, toh, manusia!

Pejambon, Jakarta, 27 April 1978

Sumber: Potret Pembangunan dalam Puisi (1996)

Analisis Puisi:

Puisi "Aku Tulis Pamplet Ini" merupakan sebuah karya yang menyoroti pentingnya kebebasan berekspresi dan pertukaran pendapat dalam masyarakat.

Kritik terhadap Keterbatasan Komunikasi: Penyair mengecam pembatasan dan kontrol atas kebebasan berekspresi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga kekuasaan. Puisi menyoroti bagaimana lembaga pendapat umum sering kali menjadi terkungkung oleh kepentingan politik dan ekonomi tertentu, sehingga menyebabkan kebenaran tersembunyi di balik tirai kekuasaan.

Pentingnya Pertukaran Pendapat: Penyair menegaskan pentingnya pertukaran pendapat yang terbuka dan jujur dalam masyarakat. Dia menentang ide bahwa kritik dan perdebatan hanya boleh dilakukan melalui saluran resmi yang ditetapkan oleh kekuasaan. Puisi ini menyerukan perlunya ruang bagi dialog dan diskusi yang bebas, di mana setiap individu memiliki kesempatan untuk menyatakan pendapatnya.

Simbolisme Pamplet: Penggunaan pamplet sebagai medium ekspresi melambangkan kekuatan kata-kata dalam mengekspresikan pemikiran dan perasaan. Pamplet menjadi simbol perlawanan terhadap pembungkaman dan penindasan. Melalui pamplet, penyair berusaha mengangkat suara dan menyuarakan kebenaran yang seringkali terpinggirkan.

Penegasan Identitas Manusia: Puisi ini mencerminkan keyakinan akan martabat dan hak asasi manusia. Meskipun terjadi pembungkaman dan penindasan, penyair menegaskan bahwa di balik segala kekhawatiran dan ketakutan, manusia tetap memiliki hak untuk berekspresi dan berbagi pandangan dalam suasana yang bebas dan terbuka.

Harapan akan Kebangkitan: Meskipun puisi ini menyoroti berbagai ketidakpastian dan penderitaan dalam kehidupan, ia juga menyiratkan harapan akan masa depan yang lebih baik. Matahari yang tenggelam digantikan oleh rembulan, dan setiap hari membawa harapan baru. Dalam kegelapan dan kekacauan, masih ada cahaya dan kemungkinan untuk perubahan yang positif.

Dengan demikian, puisi "Aku Tulis Pamplet Ini" adalah sebuah panggilan untuk kebebasan berpikir, berbicara, dan bertindak dalam masyarakat, serta sebuah peringatan akan pentingnya mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Puisi ini mengingatkan kita akan hak-hak kita sebagai manusia dan pentingnya memperjuangkan kebenaran dan keadilan dalam setiap aspek kehidupan.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Aku Tulis Pamplet Ini
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.