Puisi: Panca Sila dalam Sajak (Karya Aldian Aripin)

Puisi "Panca Sila dalam Sajak" karya Aldian Aripin menggambarkan pentingnya prinsip-prinsip Pancasila dalam membentuk persatuan dan menghormati ...
Panca Sila dalam Sajak


Azan dan lonceng gereja
Kelenteng dan perasapan dupa
Terjalin mesra dalam satu makna:
Ketuhanan Yang Maha Esa.

Warna putih dan merah
Sejarah dan tetesan darah
Jiwa dan bahasa
Adalah milik dan kebanggaan bersama.

Derap dan langkah kaki
Dari rakyat yang berani
Menumpas kezaliman
Dan menendang tirani
Dari mimbar kedaulatan.

Karena manusia di mana-mana
Adalah saudara seibu-sebapa
Yang bermula pada hikah Ilahi
Menjelma ke dalam putihnya hati nurani.

Dan kitalah itu, jutaan rakyat
Pewaris yang sah dari tanah air ini
Yang harus membina dengan tabah dan berani
Kebenaran, keadilan dan kesejahteraan.
 

1966

Analisis Puisi:
Puisi "Panca Sila dalam Sajak" karya Aldian Aripin adalah ungkapan cinta, rasa bangga, dan komitmen terhadap Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Puisi ini menggambarkan pentingnya prinsip-prinsip Pancasila dalam membentuk persatuan dan menghormati keanekaragaman masyarakat Indonesia.

Ketuhanan Yang Maha Esa: Puisi ini mengawali dengan menggambarkan harmoni antara berbagai agama dan tempat ibadah, seperti azan dan lonceng gereja, kelenteng dan perasapan dupa. Ini mencerminkan prinsip pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, yang menghormati kepercayaan agama-agama yang berbeda dan menekankan kesatuan dalam keragaman.

Kemerdekaan dan Keadilan: Puisi ini mengaitkan warna putih dan merah dengan sejarah perjuangan dan tetesan darah yang menghasilkan kemerdekaan Indonesia. Ini mencerminkan prinsip kedua Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab, serta prinsip keempat, yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

Keberagaman dan Kebanggaan: Puisi ini menekankan bahwa keberagaman etnis, budaya, dan bahasa merupakan milik bersama dan kebanggaan bersama. Ini mencerminkan prinsip ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia, yang mempromosikan persatuan di antara berbagai kelompok etnis dan budaya di Indonesia.

Perjuangan dan Kemerdekaan: Puisi ini menyoroti perjuangan rakyat Indonesia untuk memerdekakan diri dari penindasan dan tirani. Ini merujuk pada prinsip kelima Pancasila, yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang menekankan pemerataan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

Kemanusiaan dan Persaudaraan: Puisi ini menegaskan bahwa semua manusia adalah saudara dan memiliki harkat serta martabat yang sama. Ini mencerminkan prinsip keempat Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia, yang menghormati martabat dan hak asasi manusia.

Kewajiban Mempertahankan Pancasila: Puisi ini mengingatkan bahwa jutaan rakyat Indonesia adalah pewaris yang sah dari tanah air ini dan memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan kebenaran, keadilan, dan kesejahteraan. Ini adalah panggilan untuk menjaga dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Puisi "Panca Sila dalam Sajak" menyatakan pentingnya Pancasila sebagai landasan negara Indonesia. Penyair menggambarkan bagaimana Pancasila mempromosikan persatuan, keberagaman, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini adalah sebuah karya yang mendorong rakyat Indonesia untuk memahami, menghormati, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka.

"Puisi: Panca Sila dalam Sajak (Karya Aldian Aripin)"
Puisi: Panca Sila dalam Sajak
Karya: Aldian Aripin
© Sepenuhnya. All rights reserved.