Puisi: Di Atas Angkasa (Karya D. Zawawi Imron)

Puisi: Di Atas Angkasa Karya: D. Zawawi Imron
Di Atas Angkasa


Siapa yang perkasa di sini?
Bahkan laut dan langit tak jelas batasnya
"Mungkin Tuhan
menggantung nasib kita
pada sebutir sekrup,"
'ku ingat omongan teman bernama Agus.

Tapi kami terlanjur naik
Begitu pintu ditutup
tak mungkin turun balik
Kami jadi doa di hati setiap sekrup.

Terbang di atas Persia yang subuh
seperti memeluk kitab tasawuf
kalau pesawat jatuh
pintu sorga belum terkatup.

Di angkasa ini
ruh seperti cuma separuh
Ke timur sedikit Afganistan
yang bermain antara cinta dan angkuh
"Selamat pagi, Afganistan!"
"Selamat pagi," sebuah sekrup menyahut
Jawaban yang bukan basa-basi.

Senyum pramugari yang menyajikan kopi itu
Tak mampu mencerminkan kedalaman laut
E, sorry, kedalaman Maut.


Sumber: Refrein di Sudut Dam (2003)

Puisi D. Zawawi Imron
Puisi: Di Atas Angkasa
Karya: D. Zawawi Imron

Biodata D. Zawawi Imron:
  • D. Zawawi Imron lahir pada tanggal 1 Januari 1945 di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.