Puisi: Proyeksi dari Sentani (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Proyeksi dari Sentani" menyelipkan pesan-pesan tentang perubahan sosial, keberlanjutan budaya, dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat ...
Proyeksi dari Sentani


Gerimis pagi Bekasi melukis bias wajah
Lelaki tua dari Sentani lama - Yan Yapo
Memadat di wajah coklat tua
Dua anak muda Papua
Di lembab Januari
Tempat kakek moyangnya kini
Menjaga bumi Papua sejati.

Yan Yapo, tak bisa kuterjemahkan
Yan Yapo, tak bisa kuuraikan
Sendainya di tanahmu
Terjadi keajaiban usung perubahan
Seandainya di hari-harimu
Papua tak lagi ulang-ulang lagu "sorata"
Yamdena tak disapa bencana kering memasir
Tambang-tambangmu tak disentuh gadai
Yang lamanya puluhan tahun, wahai...

Yan Yapo, gunung hijau jadi lembah terburai
Kulihat lekat di wajah gelap
Dua anak muda Papua di Panti
Yang tak mengerti arus sejarah tumpah darah
Tergerogoti aneka sewa-menyewa
O, biji emas ada saatnya ludas
O, perubahan jangan jadi kano kandas.


Bekasi, Januari 2010

Analisis Puisi:
Puisi "Proyeksi dari Sentani" karya Diah Hadaning menciptakan gambaran yang kaya dan mendalam tentang perubahan dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Papua. Melalui gambaran lelaki tua dari Sentani, Yan Yapo, dan dua anak muda Papua, penyair mengungkapkan kompleksitas budaya, sejarah, dan perubahan sosial yang terjadi di tanah Papua.

Gambaran Alam dan Cuaca: Puisi dibuka dengan gambaran gerimis pagi di Bekasi, yang menciptakan atmosfer yang melankolis. Cuaca yang lembab di Januari menciptakan latar belakang yang tepat untuk menggambarkan situasi yang sulit dan mungkin penuh tantangan.

Penyajian Karakter Yan Yapo: Lelaki tua dari Sentani, Yan Yapo, dihadirkan sebagai tokoh yang mencerminkan koneksi kuat dengan tanahnya. Wajah coklat tua dan kehadiran dua anak muda Papua menunjukkan warisan dan tanggung jawab terhadap bumi Papua yang sejati. Pemilihan nama Yan Yapo sendiri memberikan nuansa khas dan autentikitas pada karakter tersebut.

Keinginan Perubahan: Puisi menciptakan harapan akan perubahan di tanah Papua, terutama melalui harapan bahwa keajaiban usaha untuk membawa perubahan dapat terjadi. Penggunaan kata-kata seperti "seandainya" menciptakan sentimen keinginan dan aspirasi penyair terhadap perubahan positif di tanah Papua.

Realitas Tantangan: Penyair secara tegas menyampaikan realitas tantangan yang dihadapi Papua, seperti ulang-ulang lagu "sorata," bencana kering memasir di Yamdena, dan pengeksploitasian tambang dengan menyentuh aspek gadai. Ini menciptakan gambaran tentang kesulitan hidup dan tekanan yang dihadapi oleh masyarakat Papua.

Merayakan Budaya dan Sejarah: Puisi merayakan kekayaan budaya dan sejarah Papua melalui penyajian Yan Yapo dan dua anak muda di Panti. Namun, dalam penyairannya, Diah Hadaning menyadarkan bahwa pemahaman akan sejarah dan tumpah darah Papua mungkin tergerus oleh aneka sewa-menyewa dan tekanan zaman.

Metafora Biji Emas: Biji emas digambarkan sebagai sesuatu yang bisa menjadi ludas pada waktunya, mengisyaratkan keberhargaan dan potensi yang mungkin terlewatkan atau diabaikan. Metafora ini menciptakan gambaran mengenai pentingnya mengelola sumber daya dan warisan Papua dengan bijaksana.

Peringatan terhadap Perubahan yang Tidak Diinginkan: Penutup puisi mengandung peringatan terhadap perubahan yang tidak diinginkan atau tidak terkendali, seperti gunung hijau yang menjadi lembah terburai. Pemilihan kata-kata seperti "ludas" dan "kano kandas" menyiratkan kekhawatiran terhadap perubahan yang bisa merugikan masyarakat Papua.

Gaya Penulisan Diah Hadaning: Diah Hadaning menggunakan bahasa yang penuh warna dan puitis, dengan pemilihan kata-kata yang khas untuk menciptakan nuansa dan gambaran yang kuat. Gaya penulisannya memberikan kedalaman dan daya ungkap yang membawa pembaca masuk ke dalam realitas Papua.

Puisi "Proyeksi dari Sentani" adalah sebuah karya yang menggambarkan kompleksitas kehidupan dan perubahan di tanah Papua. Diah Hadaning berhasil menyelipkan pesan-pesan tentang perubahan sosial, keberlanjutan budaya, dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Papua. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang keberagaman dan kompleksitas kehidupan di Papua serta pentingnya melindungi dan merayakan warisan budaya dan alamnya.

"Puisi: Proyeksi dari Sentani (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Proyeksi dari Sentani
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.