Puisi: Embun (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Embun" karya Joko Pinurbo mempersembahkan gambaran yang indah dan mendalam tentang kelembutan, kehadiran sementara, dan peran penyembuh ...
Embun

Subuh nanti aku akan jadi sebutir embun
di atas daun talas di sudut kebun.

Pungut dan sembunyikan di kuncup matamu
sehingga matamu jadi mata embun.
Atau masukkan ke celah bibirmu
sehingga bibirmu jadi bibir embun.

Sabar..., aku harus pergi dulu menjenguk
seorang bocah perantau yang sedang tertidur pulas
di bawah pohon besi di sudut kotamu.
Aku akan menetes di atas luka hatinya
yang merah menganga sampai ia terjaga:
"Terima kasih, telah kausangatkan perihku."

Mungkin aku tetes terakhir dari hujan semalam
yang belum rela sirna sebelum bertemu
dengan ibu-sunyi dari bocah perantau itu.

Mungkin kau hanya akan memandangiku berkilau
di atas daun talas di sudut kebun
sampai aku menguap, lenyap, ke cerlap matamu.

21 Maret, 2010

Analisis Puisi:

Puisi Embun" karya Joko Pinurbo adalah sebuah penggambaran metaforis tentang peran embun dalam alam yang menghadirkan gambaran tentang kelembutan, kehadiran yang sementara, dan keberadaan yang tak terlihat namun berpengaruh.

Metafora Embun: Dalam puisi ini, embun diibaratkan sebagai simbol kelembutan, kelembutan yang tidak hanya fisik tetapi juga emosional. Embun muncul sebagai representasi dari kelembutan yang menyentuh hati, sebagai simbol ketulusan dan kedamaian.

Kehadiran Sementara: Seperti embun yang hadir hanya pada waktu-waktu tertentu, kehadiran dalam puisi ini juga dipandang sebagai sesuatu yang sementara. Embun akan lenyap seiring berjalannya waktu, begitu juga dengan kehadiran seseorang yang mungkin hanya singgah sejenak dalam kehidupan seseorang.

Peran Penyembuh: Embun dalam puisi ini juga memiliki peran penyembuh. Embun jatuh di atas luka hati bocah perantau dan memberikan kesan penyembuhan serta penghiburan. Ini mencerminkan bahwa kelembutan dan kelembutan bisa menjadi sumber harapan dan ketenangan di tengah kesedihan dan perjuangan.

Keterhubungan dengan Alam: Puisi ini menggambarkan keterhubungan yang dalam antara manusia dan alam. Embun sebagai bagian dari alam juga berinteraksi dengan emosi dan perasaan manusia, menciptakan ikatan yang mendalam antara keduanya.

Bahasa dan Imaji: Joko Pinurbo menggunakan bahasa yang sederhana namun memikat untuk menggambarkan gambaran embun dan situasi yang dibawanya. Imaji embun yang jatuh di atas luka hati memberikan kesan yang kuat dan memberi pemahaman yang mendalam tentang perasaan dan keberadaan.

Puisi "Embun" karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya yang mempersembahkan gambaran yang indah dan mendalam tentang kelembutan, kehadiran sementara, dan peran penyembuh embun dalam kehidupan manusia. Melalui metafora embun, pembaca diundang untuk merenungkan tentang kelembutan, kehadiran, dan keterhubungan dengan alam yang mendalam.

Puisi: Embun
Puisi: Embun
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.