Puisi: Pagi (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Pagi" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah puisi yang menggambarkan momen pagi yang penuh misteri dan perenungan tentang cinta. Angin ....
Pagi

Ketika angin pagi tiba kita seketika tak ada
di mana saja. Di mana saja bayang-bayang gema
cinta kita
yang semalam sibuk menerka-nerka

di antara meja, kursi, dan jendela? Kamar
berkabut setiap saat kita berada,
jam-jam terdiam
sampai kita gaib begitu saja. Ketika angin

pagi tiba tak terdengar "Di mana kita?" -
masing-masing mulai kembali berkelana
cinta yang menyusur jejak Cinta
yang pada kita tak habis-habisnya menerka.

Sumber: Ayat-Ayat Api (2000)

Analisis Puisi:
Puisi "Pagi" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan momen pagi yang penuh misteri dan perenungan tentang cinta. Dalam puisi ini, penyair menggunakan gambaran angin pagi sebagai metafora untuk menggambarkan perasaan dan hubungan cinta. Puisi ini mencerminkan perjalanan emosi, penemuan, dan perenungan antara dua orang yang sedang jatuh cinta. Kita akan membahas tema, makna, dan gaya bahasa yang terkandung dalam puisi ini.

Angin Pagi sebagai Simbol Misteri: Puisi ini menggunakan angin pagi sebagai simbol misteri yang menyelimuti hubungan cinta. Ketika angin pagi tiba, sepertinya hubungan mereka menjadi hilang dan tak terlihat, seolah-olah ada sesuatu yang disembunyikan di antara meja, kursi, dan jendela. Angin pagi menggambarkan momen ketika dua orang yang sedang jatuh cinta menjadi saling mencari dan merenungkan perasaan mereka.

Perenungan tentang Cinta: Penyair menciptakan suasana perenungan tentang cinta. Cinta mereka menyusuri jejak cinta sebelumnya, yang tak pernah habis ditemukan atau dipahami sepenuhnya. Cinta tersebut menjadi suatu hal yang selalu dipertanyakan, dicari, dan diraba-raba untuk memahami maknanya.

Ketidakhadiran dan Kehadiran Cinta: Puisi ini menyajikan kontras antara ketidakhadiran fisik dan kehadiran emosional dari dua orang yang sedang jatuh cinta. Meskipun secara fisik mungkin mereka berada di tempat yang sama, namun secara emosional, mereka tenggelam dalam perenungan dan kebingungan tentang perasaan cinta mereka.

Gaya Bahasa Puitis: Gaya bahasa dalam puisi ini sangat puitis dan mengandung perasaan mendalam. Penggunaan kata-kata yang dipilih dengan hati-hati dan kalimat yang padu membawa kesan emosional yang kuat. Puisi ini menciptakan gambaran yang menggugah perasaan dan pikiran pembaca.

Puisi "Pagi" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah puisi yang menggambarkan momen pagi yang penuh misteri dan perenungan tentang cinta. Angin pagi menjadi metafora untuk perasaan dan hubungan cinta yang saling mencari dan merenungkan. Puisi ini mencerminkan perjalanan emosi, penemuan, dan pertanyaan tentang makna cinta. Gaya bahasa puitis dan perenungan dalam puisi ini berhasil menciptakan gambaran yang menyentuh hati pembaca. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang arti sejati dari cinta yang tak pernah habis-habisnya ditemukan dan dipahami sepenuhnya.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Pagi
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.