Puisi: Khotbah di Bawah Tiang Listrik (Karya Afrizal Malna)

Puisi: Khotbah di bawah Tiang Listrik Karya: Afrizal Malna
Khotbah di Bawah Tiang Listrik


Aku membiarkan malam membuat balok kayu di punggungku. Angin berhembus seperti tiang gantungan yang menyeret talinya sendiri. Seorang lelaki, setelah menutup pintu mobilnya, berlari ke tiang listrik. Suara lubang dari tubuhnya terdengar mengerikan seperti suara sel penjara jam 11 malam. Kenapa kau berada di luar khotbah yang kau buat sendiri? Kenapa ada lendir yang menetes dari jam 11 malam?

Lelaki itu adalah jam 11 malam yang meninggalkan khotbahnya sendiri. Adalah jam 11 malam yang baru menemukan lubang sebesar paku di telapak tangannya sendiri, menyeret kesunyian dari leher tuhan yang telah menciptakan lelaki jam 11 malam. Bekas kawat berduri di keningnya, dan sisa-sisa nikotin di jari-jari tangannya. Lelaki itu membersihkan semua vagina untuk menemukan anaknya, khotbah-khotbah yang selalu ditutup dengan hujan yang digantung di tiang listrik.

Benarkah, tuhan, benarkah aku bisa melihat? Benarkah aku bisa mendengar? Benarkah, tuhan, benarkah aku sedang berdiri di bawah tiang listrik ini? Benarkah aku telah menggantikan khotbah dengan kematianku sendiri, bukan dengan kematian orang lain. Benarkah aku sedang berjalan meninggalkanmu, meninggalkan pakaianku di dalam mobil. Benarkah tubuhku telah menjadi lantai dalam gereja itu.

Sumber: Museum Penghancur Dokumen (2013)

Puisi Afrizal Malna
Puisi: Khotbah di Bawah Tiang Listrik
Karya: Afrizal Malna

Biodata Afrizal Malna:
  • Afrizal Malna lahir pada tanggal 7 Juni 1957 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.